“Aku ingin punya prestasi.”
“Nulis artikel,” kataku spontan.
“Artikel seperti apa?”
“Artikel untuk di kirim ke jurnal imiah,” aku menjelaskan.
“Oh yang biasa dikerjakan di Kelas Menulis itu ya.”
“Iya benar,” kataku.
“Prestasi apa dari itu.”
“Penulisan artikel itu skill. Kalau artikel terbit di jurnal ilmiah, berarti punya skill,” aku menguraikan.
“Gimana mulainya?”
“Cari topik, ikuti modul penulisan, gunakan aplikasi pengutipan Mendeley,” kataku lagi.
“Ribet ya!”
“Praktis koq gak ribet,” aku menyanggah.
“Cara mencari topik gimana?”
“Gagasan apa yang hendak kamu tawarkan untuk kebaikan di masa depan,” kataku.
“Memenuhi undangan pernikahan berbasis online, bisa gak?”
“Bisa,” kataku.
”Lalu.”
"Susun dalam bentuk permasalahan utama, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian," sambungku.
"Wah aku gak fokus."
"Buka modul deh," tempasku.
"Sebentar, beginikah?"
"Ku koreksi dulu," kataku.
"Baik."
“Sekarang lacak di Google Scholar apakah udah ada penelitian sebelumnya tentang hal itu,”
kataku.
“Ok.”
“Giman
ada gak,” tanyaku.
“Gak
ada. Ada juga aplikasi online undangan pernikahan.”
“Baguslah,
jadikan hasil penelitian terdahulu itu sebagai pembanding untuk penelitian
sekarang yang akan dilakukan,” jelasku.
“Oke, beginikah?”
"Gunakan Mendeley untuk pengutipan," kataku.
"Gak paham."
"Buka tutorial di Youtube untuk instalasi Mendeley," terangku.
"Tunggu."
"Ok," kataku.
"Kalo udah pake Mendeley gimana?"
“Buat
kerangka berpikir,” kataku.
“Haduh
gimana.”
“Tujuan
kamu kan mau mengajukan ide untuk memenuhi undangan berbasis online. Nah buat
alur proses bisnisnya mulai dari permulaan sampai tujuan akhir,” kataku.
“Wah lanjut
nanti aja ya.”
“Sip,
jaga kesehatan,” sahutku.