Beranjak
dari fakta Indonesia sebagai
negara dengan jumlah pengguna Twitter yang sangat besar. Fenomena ini menggambarkan bagaimana
Twitter telah menjadi salah satu alat komunikasi dan interaksi yang populer di
tengah masyarakat Indonesia yang semakin terhubung secara digital.
Peneliti
menggunakan proses text mining pemodelan topik dengan
menerapkan Latent Dirichlet Allocation dalam pengambilan dan pengolahan
data. Metode penelitian ini membantu peneliti untuk mengidentifikasi
topik-topik yang ada menjadi lebih mudah. Di sini, peneliti berfokus pada
analisis tentang otoritas baru di Twitter.
Hasil
dan pembahasan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat diskusi serta
perdebatan di Twitter terkait dengan isu-isu politik dan keagamaan. Seiring
dengan bebasnya masyarakat dalam menggunakan media sosial seperti Twitter,
fenomena baru muncul yaitu munculnya otoritas baru politik dan keagamaan.
Otoritas
baru ini mempunyai peranan di internet yaitu memiliki opini masing-masing tanpa
terikat otoritas lama baik dalam hal politik ataupun keagamaan. Otoritas baru
secara perlahan menggantikan otoritas lama seperti agamawan dan politikus. Otoritas
lama seperti otoritas karismatik dan tradisional digantikan dengan masyarakat
sebagai otoritas baru.
Temuan Fajar Khaswara ini sangat mengejutkan untuk analisis lebih lanjut dengan berbagai implikasinya. Di
Tahun 2023 ini, Fajar Khaswara adalah Mahasiswa Semester 8 Jurusan Studi
Agama-Agama (SAA) Fakultas Ushuluddin (FU). Sejak 2020, ia
aktif di Kelas Menulis FU UIN Sunan Gunung Djati Bandung [Ibnu Ghifari].