Publikasi mahasiswa menjadi destinasi knowledge
management. Destinasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
tempat tujuan. Istilah destinasi lazim digunakan dalam pariwisata yaitu tujuan wisata.
Sedangkan knowledge management (manajemen
pengetahuan) dipahami dalam beberapa pengertian. Antara lain proses
identifikasi, organisasi, penyimpanan, dan penyebaran informasi atau
pengetahuan (Nadiyah Rahmalia, 2021). Manajemen pengetahuan lazim digunakan
oleh perusahaan untuk meningkatkan kualitas bisnis.
Pendidikan
tinggi memiliki inti
bisnis (core business) kurikulum. Salah satu proses dan produk kurikulum pendidikan tinggi
yaitu publikasi ilmiah berupa penerbitan artikel di jurnal ilmiah yang dihasilkan oleh akademisi,
baik dosen maupun
mahasiswa.
Sejak 2020 sampai 12 Juni 2023,
sebanyak 1015 artikel mahasiswa berhasil terbit di jurnal ilmiah. Publikasi ilmiah
ini dihasilkan oleh kalangan mahasiswa
Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Publikasi ilmiah mahasiswa jenjang
sarjana masih terbilang langka di tanah air.
Mahasiswa jenjang sarjana ini
belum diarahkan melakukan publikasi ilmiah secara massif, kecuali pencapaian
melalui kemitraan bersama
dosen. Praktis, pencapaian 1015 publikasi ilmiah mahasiswa merupakan destinasi
baru.
Destinasi baru ini relevan menjadi
subjek manajemen pengetahuan. Dimulai dari proses identifikasi, seperti author
(penulis), bidang dan rumpun ilmu, topik, masalah, teori, metodologi, hasil dan
pembahasan, simpulan, dan kontribusi. Termasuk indentifikasi jurnal sasaran mencakup jurnal
nasional, jurnal terakreditasi nasional, dan jurnal internasional reputasi
global.
Lalu, organisasi melalui berbagai skala
mencakup gender, semester, program studi, angkatan, dan sebagainya. Selanjutnya,
penyimpanan yang senyatanya telah tersimpan secara digital di bigdata
dalam platform Google Scholar. Akan tetapi, penyimpanan secara ekslusif
perlu dipertimbangkan untuk pemeliharaan dan pengakukan
regim hak kekayaan
intelektual, data kepustakaan,
dan apresiasi serta anugerah prestasi.
Selebihnya, penyebaran informasi atau
pengetahuan untuk kepentingan strategis. Seperti pengambilan kebijakan
oleh pengampu kepentingan,
sitasi ilmiah, dan pengembangan ilmu pengetahuan. Tentu saja aktualisasi
knowledge management dalam arti yang sesungguhnya tidak sesederhana menurut
paparan di atas, di mana hal itu memerlukan pemetaan secara lebih serius.
Di atas semua itu, manajemen
pengetahuan pencapaian publikasi
ilmiah mahasiswa berperan besar untuk
meningkatkan kualitas produksi ilmu pengetahuan. Di sini, penting pemetaan apa yang telah dihasilkan, apa yang perlu diraih, dan apa yang
belum tercapai.
Oleh karena itu, 1015 publikasi ilmiah mahasiswa tegas menjadi pusat destinasi
baru [].
Wahyudin Darmalaksana, Founder
Kelas Menulis di Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung