Hidayatul Fikra & Fitriani,
Fasilitator Kelas Menulis Sentra Publikasi Indonesia
Hebat banget, kereen abis, dahsyat, dan
luar biasa ketika mahasiswa S1 artikelnya berhasil menembus jurnal ilmiah.
Disebut demikian karena menulis artikel dan kemudian berhasil terbit di jurnal
ilmiah dibutuhkan motivasi, kemandirian, dan otoritas.
1. Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang timbul
pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu
tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi seseorang biasanya timbul dan
tenggelam dalam upaya mencapai tujuan yang hendak diraihnya. Kadang motivasi
muncul bila ada hadiah dan kadang ia (motivasi) hilang oleh faktor-faktor
tertentu yang tidak perlu. Penting sekali setiap orang teguh pada tujuan yang
hendak dicapainya meskipun kadang-kadang motivasi hilang.
Begitu pula menulis artikel ilmiah
butuh motivasi yang konstan dari dalam diri. Dalam hal ini motivasi bisa
dibangkitkan untuk mengasah skills (keterampilan) dan mengembangkan kapasitas
dalam penulisan artikel ilmiah. Selebihnya, juga menjadi motivasi bila artikel
yang ditulisnya bisa tembus di jurnal ilmiah. Ketika artikel mahasiswa tembus
di jurnal ilmiah, maka hal itu merupakan prestasi dan kebanggaan.
Sudah bisa dipastikan, mahasiswa S1
yang artikelnya berhasil tembus di jurnal ilmiah, pastilah mereka memiliki
motivasi atau kebutuhan untuk berhasil.
2. Kemandirian
Kemandirian adalah hal atau keadaan
dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Kemandirian sangat
dibutuhan dalam praktik
penulisan artikel sesuai struktur dan prosedur.
Kemandirian juga dibutuhkan dalam
menyiapkan pernyataan visi penelitian. Suatu proyeksi untuk masa depan sebagai
kontribusi dari pemecahan masalah. Dari sini topik dibangun dan nanti terakhir
menentukan judul artikel ilmiah. Termasuk
butuh kemandirian dalam menerapkan manajemen sitasi seperti Mendeley, melakukan
validitas sumber rujukan, dan memastikan kerapian penulisan sehingga terhindar
dari kesalahan-kesalahan teknis seperti typo. Juga kemandirian
dalam pengiriman (submission) artikel melalui open journal system,
merevisi artikel (paper) setelah dilakukan tinjauan oleh
editor dan reviewer
jurnal, dan mengirim ulang naskah artikel hasil revisi dan penyempurnaan.
3. Otoritas
Secara
sederhana, otoritas
adalah hak untuk bertindak. Jika mahasiswa mampu menembus jurnal ilmiah,
berarti ia memiliki otoritas (hak
untuk bertindak)
sesuai kompetensi keilmuan
dan keahliannya dalam
menghasilkan karya ilmiah. Bagi seorang akademisi, otoritas sangat dibutuhkan
untuk mempersembahkan karya sesuai kapasitas keterampilan dan kompetensi
keilmuan, termasuk publikasi artikel di jurnal ilmiah.
Sejak
2020, Kelas Menulis
Sentra Publikasi Indonesia bergerak dalam pelatihan penulisan artikel ilmiah,
khusus mahasiswa. Targetnya agar mahasiswa S1 belajar dengan penuh
kesungguhan untuk
menumbuhkan motivasi, kemandirian, dan memiliki otoritas dalam publikasi
ilmiah.
Bandung, 15 Agustus 2023
Hidayatul Fikra & Fitriani,
Fasilitator Kelas Menulis Sentra Publikasi Indonesia