Kamu spesial. Coba tengok sebentar kedalaman hatimu, betapa kamu spesial. Kamu unik dan etnik. Meskipun terlahir bermilyar manusia di dunia, namun tidak ada yang persis sama. Kamu langka, yang langka itu mahal.
Jadi mengapa tidak percaya diri. Silakan tampil dengan versi terbaikmu. Jika kamu belum bisa menampikan versi terbaik, itu pasti lantaran kapasitas yang dirasa terbatas. Tiap saat adalah kesempatan untuk mengembangkan kapasitas. Terus kembangkan kapasitas seperti bunga yang pasti mekar pada waktunya.
Jangan berdiri di level orang lain, karena masing-masing orang memiliki fase untuk tumbuh dan berkembang. Seperti bunga tidak mekar dalam satu waktu secara bersamaan. Seiring waktu pada gilirannya nanti kamu berkembang.
Setiap orang memiliki hak untuk tumbuh. Tidak boleh ada tembok yang menghalangi kamu untuk berhasil. Ubahlah mindset kamu untuk memahami segala penghalang sebagai tantangan untuk maju untuk meningkatkan level kamu dengan penuh kesabaran. Kata pepatah sabar itu menolong segala pekerjaan dan sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.
Jangan kotori hari dengan kekecewaan. Kecewa itu disebabkan ekspektasi terhadap sesuatu sedangkan kenyataan tidak selalu sesuai harapan. Jalani hidup ini dengan penuh suka cita jangan terlalu terpaut pada hasil, tunaikan segala tugas yang diberikan kepada kita sebaik dan semaksimal yang dapat dikerjakan adapun hasil serahkan kepada Allah. Allah pasti memberi kita sesuatu yang terbaik.
Tidak boleh mengeluh karena keluh kesah hanya akan merusak hati yang seharusnya tentram dan damai. Hingga bila kamu menemukan sesuatu yang kamu tidak suka, maka tidak boleh sakit hati karena sakit hati tidak ada obatnya yang paling ampuh kecuali diri kamu sendiri. Ketika berharap pada orang lain untuk mengobati luka kamu malah bisa membuat luka kamu semakin dalam. Jadikan Allah untuk menggantungkan segala urusanmu.
Tidak usah mengharap apresiasi kepada orang lain atas segala prestasi yang pernah kamu raih karena apresiasi malah terkadang membuat kita lengah dan pada batas-batas tertentu menjadi lupa diri, yang paling penting selalu menyadari bahwa kita punya nilai berharga yang dipertahankan.
Jadilah pribadi yang kuat, tangguh, dan tetap tegar seperti batu karang di tengah lautan yang tetap berdiri kokoh meskipun dihantam deburan ombak secara bertubi-tubi. Jika kamu jatuh, berdilah dan kuatkan hatimu.
Jangan menjadi pribadi yang rapuh, karena kerapuhan dan keputusasaan hanya akan membuat diri kita hanyut, tenggelam, dan kemudian hilang ditelan kenyataan. Teruslah menjadi pribadi yang baik, yang selalu berbagi kebaikan kepada orang lain.
Tetapkan tujuan dan selesaikan apa yang kamu mulai secara menyenangkan untuk sampai pada tujuan. Konsisten saja tidak cukup tapi perlu intens dalam mengisi hari-hari. Bukan manajemen waktu karena waktu akan berlangsung begitu saja, melainkan manajemen pikiran untuk terus berpikir positif. Mungkin kamu pernah kehilangan motivasi tetapi yang paling penting kamu tidak kehilangan tujuan.
Jika kamu hanya ingin meraih yang dekat dan sesaat, silakan jalan sendirian. Namun bila kamu ingin menjangkau yang jauh dan penuh makna, maka mari kita berjalan bergandengan, saling menghargai, saling mengerti. Jangan pernah merasa cukup dengan pengetahuan hari ini karena hal itu hanya akan menjadi pemilik masa lalu, teruslah menjadi pembelajar karena semua pembelajar yang terus berusaha melakukan inovasi adalah pemilik masa depan.
Terakhir, jangan lupa Bahagia. Bahagia adalah potensi yang Allah berikan kepada semua orang ketika dilahirkan. Jadi tetaplah bahagia dalam kondisi sesulit apapun, dalam kondisi sesedih apapun, dan dalam kondisi kecewa sekalipun. Jangan takut dan jangan bersedih sesungguhnya Allah bersama kita!
Wahyudin Darmalaksana, Founder Kelas Menulis, Motivator pada Senta Publikasi Indonesia
Catatan:
Tulisan disarikan dari berbagai sumber.