-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Ayo Latihan Bareng Dian: 5 Tips Menemukan Masalah dan Novelty Penelitian

Saturday, September 9, 2023 | 9:31:00 AM WIB Last Updated 2023-09-09T02:36:39Z

 


Dian Sa’adillah Maylawati, Ph.D., dosen Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Sunan Gunung Djati Bandung menegaskan hidup sudah penuh masalah, lah ini harus cari-cari masalah 


Teman, memulai penelitian memang dari menemukan masalah. Tidak ada masalah, tidak perlu ada yang diselesaikan, tidak perlu meneliti. Hehe. 


Cukup menantang memang, tidak mudah mencari masalah, tetapi Dian bisa sarankan beberapa tips based on pengalaman. 




Pertama: berfikir sederhana, mulai dari hal apa yang kamu sukai atau menarik perhatianmu. Berawal dari suka, akhirnya mencari tau lebih banyak (hayo ngaku buat yang suka kepo sama gebetan 😁). Jadi ingat waktu mengerjakan proposal skripsi baru banget nikah, penasaran dengan berbagai hal tentang kehamilan, eh akhirnya jadi masalah skripsi, hehe. 


Pernah juga membimbing mahasiswa yang suka K-Pop, jadilah topik skripsi yang mengawinkan K-Pop dengan Natural Language Processing (siapa tau ada mahasiswa IF yang baca dan tertarik mengidentifikasi oplas yang dilakukan selebriti Korea misalnya, hmm.. menarik 😏). Begitupun ketika mengerjakan tesis, lagi tertarik mengolah data teks media sosial yang struktur bahasanya "berantakan" dan penuh dengan slang. 


Mengerjakan disertasi juga begitu, ingin melanjutkan topik tesis tapi tertarik pada riset-riset pembimbing tentang peringkasan teks otomatis, jadilah topik disertasi yang mengawinkan keduanya. Ada juga mahasiswa yang ambil topik skripsi dari lingkungan sekitar yang merupakan kebun salada, jadilah topik skripsi mendeteksi penyakin tanaman salada. 


Poinnya apa? Cari masalah disekitar kita, apa yang kamu suka, apa yang membuat kamu penasaran, dan apa hobimu. Atau guys... ngga ada salahnya kalian mencoba keluar dari zona nyaman dengan mengikuti penelitian dosen. 


Hindari overthinking bahwa penelitian dosen itu pasti susah, beranikan diri, kalian pasti bisa, toh kalau kalian merasa susah tidak akan kesusahan sendirian. Kalian bisa cari solusi bareng dosennya kaaan. 




Kedua: setelah sudah dapat masalah apa yang membuatmu tertarik, kenali lebih dalam masalahmu. Ingat ini penelitian, masalah yang kamu angkat harus bisa didukung dengan data/fakta. Bukan berarti karena kamu tertarik, kemudian itu menjadi masalah versi kamu. 


Untuk mengenali masalah, rajin rajin baca yaaa. Systematic literature review (SLR) jadi cara paling optimal sih untuk menemukan masalah. Kamu bisa temukan masalah dengan mengaitkan satu artikel dengan artikel lainnya. Mudahnya gini, cari kekurangan penelitian sebelumnya dan rekomendasi penelitian yang seharusnya terdapat pada simpulan. 


Kemudian cek-cek juga referensi-referensi yang digunakan, biasanya kita bisa menemukan kaitan antar penelitian melalui referensi yang digunakan. Seperti sambung menyambung ya... memang begitu say. Kemudian kita bisa lakukan telaah dan analisis mendalam untuk mencari gap/posisi penelitian kita diantara penelitian-penelitian yang sudah ada. Dapatlah novelty/kebaruan. Sesuatu yang baru tidak harus besar, sekecil apapun temuan penelitian kita, Dian yakin ada dampak dan manfaatnya 😇.


Ketiga: setelah SLR dan gap/novelty penelitian sudah ditemukan, selanjutnya ada tidak data pendukungnya? Bisakah kita mengumpulkan data untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian kita? Jangan sampai datanya tidak memungkinkan untuk diperoleh. Kalau sulit diperoleh masih bisa diusahakan, tapi kalau tidak mungkin diperoleh, itu jadi masalah baru namanya 🤔. 


Ingat teman, jangan kita sampai menggunakan cara-cara tidak baik untuk mendapatkan data, misalnya dengan fabrikasi atau falsifikasi data. No no no!


Keempat: apakah bidang ilmu kita dapat menyelesaikan masalah tersebut? Apakah keilmuan kita bisa menjadi solusinya? Atau perlu kolaborasi antar ilmu? Intinya solusi-solusi yang ditawarkan pun harus jelas ya... ini nanti nyambungnya ke metodologi penelitian sih. 


Bagaimana tahap-tahap, perangkat penelitian, dan kebutuhan penelitian lainnya diidentifikasi sehingga kamu dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan solusi yang tepat. Kapan-kapan kita ungkap metodologi penelitian ya, wah bakal jadi 1 semester itu 😄.




Kelima: teman-teman bisa memanfaatkan tools atau perangkat lunak sebagai alat bantu menemukan masalah penelitian. Bahkan ada yang sudah menerapkan AI, bukan ChatGPT tentunya, ChatGPT bisa kamu gunakan sebagai alat mencari inspirasi ya, tapi tidak untuk dijadikan rujukan utama. Karena jawaban ChatGPT belum mencantumkan sumber yang jelas. 


Teman-teman bisa pakai Scispace (typeset.io) yang membantu menemukan insight dari berbagai karya ilmiah (defaultnya dari 5 karya ilmiah). Bahkan dia punya chatbot yang bisa kita tanya lebih lanjut, termasuk pertanyaan "kebaruan apa yang bisa kita temukan dari artikel-artikel tersebut?" Wooow siiih. 


Kalau mau melakukan SLR, teman-teman bisa pakai metode PRISMA, aplikasi Openknowledge atau Inciteful. Openknowledge dan Inciteful akan memberikan gambaran keterkaitan satu penelian dengan penelitian lainnya layaknya NVivo atau VOSViewer. Namun guys, semua perangkat lunak yang Dian sebutkan HANYA alat bantu, utamanya tetap harus RAJIN BACA yaaa... 😎


Terima kasih lho buat teman-teman yang udah request mau bahas tentang tips-tips mencari masalah dan kebaruan penelitian. Buat yang mau request tentang academic writing, jurnal, dan penelitian, monggo dengan senang hati insya Allah Dian sharing. Semoga bermanfaat and happy weekend!!! Yey!!! 

×
Berita Terbaru Update