-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Dekati Pedoman

Sunday, October 15, 2023 | 3:30:00 PM WIB Last Updated 2023-10-16T02:14:15Z



Mula-mula aku akses pedoman. Di situ ada susunan dari awal sampai akhir.

Aku gak paham semuanya. Tapi intinya aku mesti punya hasil riset dulu untuk bisa tuangkan tulisan sesuai pedoman. Kecuali itu, aku pelan-pelan pahami cara siapkan riset sederhana.

Aku awali dengan siapkan topik sesuai arahan dospem. Bersamaan dengan itu aku telusuri hasil-hasil riset terdahulu. Sampai aku temukan celah yang mesti aku tutup. Bahkan, aku buat matrik sehingga terilihat jelas perbedaan temuan-temuan terdahulu dan riset sekarang. Dari pemetaan itu makin tegaslah topik riset sederhanaku.

Celah yang mesti aku tutup menjadi permasalahan utama. Tegas pula tujuan dan manfaat teoritis dan praktis. Giliran aku susun kerangka berpikir sesuai hubungan konsep-konsep kunci dalam susunan alur cerita logis menuju kesimpulan. Kali ini aku gunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Tak lupa aku uraikan konsep-konsep kunci itu dalam tinjauan pustaka.

Tiap buat makalah aku diarahkan untuk menulisnya pakai ketentuan artikel ilmiah. Karena itu, aku baca pedoman. “Jika bikin makalah dengan ketentuan artikel ilmiah, maka paper kamu punya peluang diterima bagi penerbitan di jurnal ilmiah,” tutur Pak Darma. “Apa bedanya makalah dan artikel ilmiah?” tanyaku. “Tidak berbeda bila keduanya sesuai pedoman,” jawab beliau.

“Gimana tips pahami pedoman?” tanyaku. “Pedoman sudah diturunkan ke dalam panduan. Bahkan, modul penulisan. Semua orang pasti bisa menulis bila ikuti pedoman, panduan, dan modul. Sekarang riset sederhana dulu sesuai pedoman,” ungkap Pak Darma.

“Saat ini, aku gak studi lapangan, tapi studi pustaka,” kataku. “Tidak mengapa. Latihan studi pustaka dulu,” tegas beliau. “Ok terima kasih Pak,” sahutku. “Saat ini, hal yang paling penting kamu dekat dengan pedoman,” tegasnya.

“Gak semua orang punya waktu luang untuk akses pedoman. Itu lumrah tidak jadi soal. Tapi praktik yang kamu lakukan mesti sesuai pedoman,” kata beliau. “Oh itu maksudnya bapak minta aku dekati pedoman?” tanyaku. “Iya benar,” ujarnya.

Wahyudin Darmalaksana, Founder Kelas Menulis, Motivator pada Sentra Publikasi Indonesia.
×
Berita Terbaru Update