-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Optimis Kelas Menulis Berkembang di Indonesia

Sunday, October 27, 2024 | 8:52:00 PM WIB Last Updated 2024-10-28T03:55:09Z

 

 

 




 

 

 

Kelas Menulis meniru Writing Center di berbagai pendidikan tinggi global. Apabila dilakukan penelusuran di basis digital, maka akan ditemukan Writing Center dengan nama yang beragam di berbagai pendidikan tinggi maju. Misalnya, Writing Center The University of Lowa, Amerika Serikat, yang berdiri tahun 1934. Juga tahun dengan nama yang berbeda Writing Lab Universiteit Leiden, Belanda. Meskipun didirikan dengan nama yang berbeda-beda, namun Pusat Penulisan pada umumnya memiliki tujuan yang sama, yaitu membantu mahasiswa meningkatkan keterampilan menulis akademis. Meniru berbagai Pusat Penulisan inilah Kelas Menulis Didirikan.
 
Kelas Menulis pertama kali didirikan di Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung tahun 2020. sama dengan Pusat Penulisan di berbagai pendidikan tinggi global, Kelas Menulis mempunyai tujuan yang sama, yaitu membantu siswa meningkatkan keterampilan menulis akademis.
 
Mengapa Kelas Menulis meniru Pusat Penulisan di berbagai pendidikan tinggi global? Seluruh pendidikan tinggi di Indonesia, termasuk UIN Sunan Gunung Djati Bandung, pasti mempunyai harapan dan rencana yang menjangkau global. Untuk mencapai jangkauan global, maka perlu meniru apa yang sedang dilakukan oleh penjelajahan global. Di antaranya aktivitas akademis di Writing Center. Di saat yang sama, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, terutama sejak tahun 2015 terus mengupayakan akselerasi publikasi ilmiah, yaitu menerbitkan hasil penelitian dalam bentuk artikel ilmiah di jurnal standar, baik jurnal nasional maupun jurnal internasional. Mula-mula akselerasi ini diperuntukkan bagi dosen, lalu mulai diarahkan ke mahasiswa dengan Didirikannya Kelas Menulis.
 
Publikasi artikel ilmiah mahasiswa di jurnal standar belum membudaya pada tahun 2020 di Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Mahasiswa hanya menerbitkan skripsi di repositori perpustakaan digital. Apalagi hingga tahun 2024 ini tidak ada tagihan publikasi artikel ilmiah mahasiswa, kecuali tagihan dalam borang program akreditasi studi, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dipublikasikan oleh mahasiswa melalui kemitraan dengan dosen atau publikasi ilmiah mahasiswa secara mandiri. Mengingat ada tagihan itu di dalam borang program studi akreditasi, praktis mahasiswa harus didorong melakukan publikasi ilmiah, tentu dengan terlebih dahulu mahasiswa dibor menulis artikel ilmiah.
 
Selain itu, latihan menulis artikel ilmiah di kalangan mahasiswa dimaksudkan untuk menyiapkan sumber daya dosen di masa depan. Publikasi ilmiah di dunia dosen terbilang budaya baru, karena tidak seluruh dosen mempunyai keterampilan berlatih dalam menulis artikel ilmiah. Di tahun-tahun ke belakang sebelum tahun 2020-an, tagihan utama dosen adalah buku yang monumental. Sehingga dosennya lebih terampil dalam menyusun buku. Sejak tahun 2015-an inilah publikasi ilmiah menjadi kewajiban dosen terutama untuk syarat naik pangkat dan golongan, termasuk syarat utama menjadi guru besar. Tidak sedikit dosen mempunyai kesulitan dalam publikasi ilmiah, sejak pencarian jurnal sasaran, templating , dan hingga korespondensi pada platform open journal system . Tak heran bila publikasi ilmiah berbasis digital ini secara teknis lebih mudah dipahami oleh dosen-dosen muda generasi sekarang. Hanya saja dosis-dosen muda pun pada dasarnya belum banyak tuntutan melakukan publikasi ilmiah. Oleh karena itu, pelatihan menulis artikel ilmiah bagi mahasiswa mencoba menjadi perhatian utama dalam rangka menyiapkan sumber daya dosen.
 
Sasaran latihan menulis artikel ilmiah pada mahasiswa menjadi penting. Hal ini dilandasi beberapa argumen. Di antaranya yang paling utama adalah pengembangan kapasitas dan penguatan keterampilan menulis akademis. Mahasiswa perlu dibimbing bahkan sejak menentukan topik skripsi. Lalu, penulisan proposal skripsi, dan penulisan hasil serta pembahasan skripsi. Terkait hal ini, Kelas Menulis telah menyiapkan modul penulisan akademik berupa tahapan sejak Tahap 1 sampai Tahap 11 di mana Tahap 1 sampai Tahap 6 adalah proposal penelitian (termasuk proposal skripsi) dan Tahap 7 sampai Tahap 11 merupakan keutuhan hasil penelitian serta pembahasan, termasuk kesimpulan dan abstrak.
 
Seiring dengan terbentuknya Kelas Menulis, peran dosen-dosen muda pada gilirannya menjadi signifikan dalam melatih keterampilan siswa menulis akademis. Dosen-dosen kerap muda memberi tugas kepada mahasiswa berupa penulisan artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal standar. Terkait hal ini, dosen muda terjun langsung memberikan pelatihan kepada mahasiswa seputar penulisan akademik. Seperti latihan menyusun struktur penulisan karya ilmiah, latihan penggunaan aplikasi pengutipan ( itation ) seperti Mendeley atau Zotero, dan bahkan latihan pengiriman ( submission ) naskah artikel ilmiah ke standar jurnal. Usaha ini banyak mendatangkan hasil yaitu publikasi ilmiah kemitraan dosen dan mahasiswa.
 
Sejumlah siswa berlatih dalam menulis artikel ilmiah pada akhirnya bermunculan. Hal ini menyebabkan siswa sering mengikuti pelatihan menulis artikel ilmiah. Para siswa dilatih ini pada pasangan yang direkrut oleh Kelas Menulis untuk menjadi tutor menulis. Halnya di Writing Center di sejumlah pendidikan tinggi global tampak pelatihan dengan tutor sebaya ini mempunyai efektivitas tersendiri. Faktanya, para tutor menulis di Kelas Menulis yang merupakan siswa tampak mampu memberikan pelatihan yang juga untuk kalangan siswa dan ternyata menunjukkan keberhasilan. Di Writing Lab Universiteit Leiden, Belanda, misalnya, para tutor menulis ini merupakan mahasiswa yang bekerja di Writing Lab dan terlebih dahulu diberi pelatihan khusus. Seperti halnya di Writing Lab Humanities Universiteit Leiden, Belanda, saat ini juga para tutor menulis di Kelas Menulis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung merupakan para siswa yang dilatih.
 
Berkiprah sejak tahun 2020 dengan meniru Pusat Penulisan di berbagai pendidikan tinggi maju, Kelas Menulis telah menghasilkan pencapaian-capaian gemilang. Terutama pencapaian publikasi ilmiah mahasiswa sekitar 1010 artikel yang terbit di berbagai standar jurnal. Tidak hanya itu, saat ini Kelas Menulis mulai tumbuh di berbagai perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI) di Indonesia. Para tutor menulis Ushuluddin UIN Fakultas Sunan Gunung Djati Bandung, di antaranya Hidayatul Fikra, M.Psi., Muhamad Yoga Firdaus, M.Ag., Fitriani, M.Pd., dan Susanti Vera, M.Ag., sering menjadi fasilitator penulisan artikel ilmiah di sejumlah Kelas Menulis di PTKI.
 
Kelas Menulis dengan meniru berbagai Writing Center di dunia global memiliki sikap optimistis untuk berkembang di Indonesia. Upaya perkembangan baru-baru ini dilakukan dengan studi kunjungan langsung di Writing Lab Humanities Universiteit Leiden, Belanda. Kelas Menulis akan dikembangkan dengan meniru berbagai pola di sana, tentu saja perlu melakukan penyesuaian dengan konteks di Indonesia.
 
 
 
Penulis: Prof. Wahyudin Darmalaksana, M.Ag., Pendiri (Founder) Kelas Menulis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung    

 

 

×
Berita Terbaru Update