Ekspose terapi sufistik dilaksanakan di Aula Anwar
Musaddad UIN SGD Bandung pada 03-05 Desember 2019. Ekspose ini melibatkan para dosen
terapis dibantu para asisten dari mahasiswa Ushuluddin. Kegiatan ini didukungan
oleh seluruh jurusan di Fakultas Ushuluddin, dan berkolaborasi dengan stakeholders.
Terapi sufistik dikembangkan oleh Jurusan Tasawuf
& Psikoterapi. Didukung oleh semua jurusan di Fakultas Ushuluddin. Diawali penelitian
materi dasar Islam dan dilanjutkan penelitian materi terapan. Ini dibutuhkan penelitian
interdisipliner dari multi-disiplin ilmu.
Secara terfokus dibentuk laboraratorium Syifa
al-Qulub. Sasarannya meliputi laboratorium kecil untuk layanan sivitas kampus,
laboratorium menengah untuk layanan masyarakat sekitar, dan laboratorium besar
untuk layanan masyarakat luas.
Terapi sufistik berfokus untuk layanan kesehatan.
Antara lain layanan MHT (Mind Healing Technique) berupa
relaksasi energi tubuh, insomnia, dan masalah psikis. Layanan topung (totok
punggung) untuk masalah jantung, diabetes, stroke, ginjal, maag, migren,
vertigo, dan asam lambung. Layanan terapi seft untuk keluhan fisik,
emosi, trauma, kecanduan, dan phobia. Layanan bekam untuk keluhan kolesterol,
darah tinggi, lambung, dan sakit kepala.
Selama tiga hari pada ekspose terapi sufistik dibuka layanan. Tercatat
55 orang melakukan konsultasi. Keluhan meliputi pegal-pegal, tidur mendengkur,
masuk angin, kolesterol, asam urat dan lain-lain.
Ekspose menjadi sarana efektif untuk mengenalkan terapi sufistik. Pasca
pengenalan diharapakan terapi ini mendapat pengakuan secara lebih luas. Lebih
jauh lagi bersama mencipta hidup sehat di masyarakat.
(One)