ANTROPOLOGI MILLENIAL
Kemajuan
lari sangat cepat. Ini akibat keunggulan teknologi informasi. Bagaimana peran
manusia di era kemajuan ini?
Manusia
merupakan sentral. Dia punya perasaan dan emosi. Adapun teknologi hanyalah
mesin. Namun, kecepatan mesin bisa mengalahkan manusia. Manusia bisa tunduk
dihadapan mesin. Dengan gencarnya informasi, manusia tidak sentral lagi.
Keunggulan
teknologi informasi tidak bisa dibantah. Kemajuan segala bidang tidak bisa
dibendung. Siapa tidak cepat dia kalah terlindas kemajuan.
Tidak ada
jalan lain kecuali adaptasi. Disebut literasi teknologi. Berupa praktek dan
pemanfaatan. Teknologi diperankan sebagai alat. Untuk membantu dan memudahkan
tujuan manusia.
Millenial
paling mudah adaptasi. Generasi ini lahir di era digital. Berbeda dengan
kelompok tradisional yang serba manual. Disebut generasi kolonial. Kelompok
millenial lebih banyak tahu. Mengerti bagaimana operasi aplikasi. Bahkan,
pencipta aplikasi itu.
Bagaimana
membangun jembatan generasi lama dan generasi baru? Antara budak baheula (ada
yang menyebutnya “anak kolonial”) dan anak millenial. Generasi lama punya dunia
terdahulu, seperti epistemologi, antropologi, sosiologi dan nilai-nilai inti.
Generasi baru punya kecakapan literasi teknolologi. Ini bisa dipadukan.
Kemajuan
mungkin keropos. Kemajuan silih berganti. Sistem yang satu dikalahkan oleh
sistem lain yang lebih mutakhir. Kemajuan perlu pondasi kuat agar ajeg atau
tidak mudah runtuh. Generasi lama bisa berperan untuk menguatkan pondasi.
Generasi baru membangun dinding dan atapnya.
Epistemologi
penting untuk menegaskan ontologi. Antropologi berperan untuk memastikan
tujuan-tujuan manusia. Sosiologi berfungsi untuk memetakan interaksi. Adapun
nilai-nilai inti untuk aktualisasi.
Ini mesti
segera disusun menjadi pengetahuan yang sistematis dan praktis. Tanpa itu
kemajuan akan terus keropos. Dibutuhkan kajian segera untuk menemukan
pengetahuan yang sistematis dan praktis itu.
Jika
pengetahuan telah praktis, maka segera dibutuhkan teknologi. Generasi baru
merancang aplikasi untuk memudahkan tujuan-tujuan mendasar bersama. Di sinilah
titik temu generasi lama dan generasi baru mencipta kemitraan yang maslahat.
Antara lain
mencipta pengetahuan bersama. Saat ini melimpah informasi apapun. Informasi itu
diakses bersama. Dibuat pondasi, dinding, dan atapnya. Jadilah rumah (pengetahuan)
yang operasional, teknis, dan bermakna.
Hari ini
momentum untuk mengkreasi rumah pengetahuan. Sebuah rumah bersama, pengetahuan
praktis dan bermakna. Momentum untuk kreasi dan inovasi. Sebuah kemajuan
bersama.
Yudi W.
Darmalaksana