Artikel:
Hasil,
Diskusi, dan Kesimpulan
Hasil adalah jawaban atas
pertanyaan penelitian. Artikel ilmiah biasanya memiliki pertanyaan utama
tunggal. Terkadang merupakan rincian beberapa pertanyaan, seperti contoh:
1. Pertanyaan satu?
2. Pertanyaan dua?
3. Pertanyaan tiga?
Maka hasil dan diskusi
(pembahasan) di bawah ini:
1. Jawaban pertanyaan satu;
2. Jawaban pertanyaan dua;
3. Jawaban pertanyaan tiga;
dan
4. Diskusi/pembahasan.
Pada paper konseptual kerap
dijumpai pula hasil dan diskusi (pembahasan) di bawah ini:
1. Jawaban pertanyaan satu
dan pembahasan;
2. Jawaban pertanyaan
dua dan pembahasan; dan
3. Jawaban pertanyaan
tiga dan pembahasan.
Selain itu, disebut pula
bahwa hasil biasanya:
1. Meringkas
data dari ekperimen tanpa mendiskusikan implikasinya.
2. Tabel,
grafik, foto, dan lain-lain harus memiliki penjelasan di text.
3. Pilih
bentuk yang paling informatif bagi pembaca.
4. Data
dalam tabel tidak diduplikasikan di gambar atau grafik, dan sebaliknya.
5. Gambar
dan tabel harus di nomor secara terpisah; dan
6. Gambar
atau tabel sedapat mungkin bersifat self-explanatory.
Sedangkan pembahasan
biasanya:
1. Tidak
melulu merupakan pernyataan ulang dari bagian Hasil.
2. Harus
memuat interpretasi dari data.
3. Mengaitkan
dengan teori dan pemahaman yang ada sampai sekarang.
4. Menjelaskan
logika yang memungkinkan anda menerima atau menolak hipotesis awal.
5. Menjelaskan
apa arti dari hasil yang anda peroleh dan mengapa berbeda dengan hasil orang
lain.
Di sebagian jurnal, bagian
hasil terpisah dari bagian diskusi (pembahasan). Adalah penting dibedakan
antara hasil dan pembahasan. Bagian hasil harus menggambarkan hasil saja.
Bagian diskusi/pembahasan harus menempatkan hasil-hasil itu ke dalam konteks
yang lebih luas.
Laporkan hasil ditulis
secara netral, saat kita "menemukannya". Perhatikan konten dan
struktur. Pikirkan baik-baik tentang di mana konten ditempatkan dalam struktur
keseluruhan artikel.
Tidak tepat untuk
memunculkan hasil tambahan, yakni tidak dibahas di bagian hasil tetapi ada
dalam diskusi. Semua hasil pertama-tama harus disajikan, diabstraksikan, dan
kemudian dibahas (didiskusikan). Dengan demikian, diskusi (pembahasan) bukan
pengulangan bagian hasil.
Hasil dibahas/idiskusikan
secara hati-hati dengan informasi serupa atau berbeda dari bukti yang telah
dipublikasikan, dan mengapa hal demikian terjadi? Apa yang berbeda dalam metode
atau analisis, dan apa yang mirip?
Tetap berpegang pada topik,
dan jangan melebarkan diskusi/pembahasan. Suatu jebakan dalam menulis bagian
diskusi/pembahasan adalah melebih-lebihkan pentingnya temuan dengan pernyataan
berlebih.
Sebagai contoh, tentu lebih
baik untuk mengatakan: "temuan penelitian ini mendukung ...." atau
"temuan ini menunjukkan ..." daripada dikatakan: "temuan
penelitian ini membuktikan bahwa ..." atau "ini berarti bahwa ..."
Pertahankan kerendahan hati,
karena tidak ada yang tanpa menyisakan kekuarangan dalam hasil dari semua jenis
penelitian, dalam disiplin apa pun. Gunakan kata-kata seperti
"mungkin" atau "menyarankan" untuk menghaluskan penyampaian.
Kesimpulan singkat dalam
paragraf 3–5 kalimat. Ini bukan pernyataan ulang hasil, melainkan terdiri dari
pernyataan final dan sumatif yang mencerminkan hasil dari keseluruhan
makalah.
Jangan sertakan pernyataan
spekulatif atau materi tambahan. Namun, berdasarkan temuan, pernyataan tentang
kemungkinan dalam peluang penelitian di masa depan dapat diberikan di sini.