USHULUDDIN
UIN SGD BANDUNG GAGAS KOLOKIUM
Pendididikan
tinggi memiliki tantangan peningkatan kualitas. Ini telah menjadi komitmen
pimpinan dan jajaran Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung.
Fakultas
Ushuluddin (FU) UIN SGD Bandung memastikan tercapainya peningkatan kualitas dalam
pelaksanaan akademik. Salah satunya gagasan berkenaan dengan kolokium. Gagasan
ini diusulkan dalam rapat pimpinan yang berlangsung di Ruang Kerja Lantai 2 FU
UIN SGD Bandung, Jalan A.H. Nasution No. 105 Bandung, Jum’at, 10 Januari 2020.
Kolokium biasa
diartikan pertemuan keahlian berupa seminar untuk membahas pelaksanaan
penelitian. Rapat pimpinan FU UIN SGD Bandung mengusulkan kolokium dilaksanakan
pra-munaqasyah. Adapun munaqasyah ialah proses persidangan karya ilmiah hasil
penelitian mahasiswa sebagai syarat penyelesaian kuliah untuk meraih gelar
sarjana.
Tujuan
kolokium pra-munaqasyah meliputi beberapa hal. Antara lain memastikan kerangka
berpikir skripsi menggunakan referensi-referensi induk yang ditetapkan jurusan.
Memastikan skripsi sesuai panduan penulisan yang berlaku di UIN SGD Bandung.
Persiapan menentukan dosen penguji yang kompeten di bidang keahliannya yang
relevan dengan materi skripsi, baik substansi maupun metodologi.
Teknis
kolokium para-munaqasyah sedianya terbuka untuk publik dosen dan mahasiswa. Dosen
pembimbing berperan menjadi pendamping mahasiswa untuk mempertahankan naskah
skripsi melalui presentasi hand-out. Jurusan berperan memberikan pertimbangan,
penilaian, dan persetujuan lanjut tindak ke tahap munaqasyah. Audien akan
menyaksikan berlangsungnya kolokium yang bermakna sebagai pengalaman, informasi,
dan diseminasi pengetahuan.
Dr. R. Yuli Ahmad Hambali, M.Hum., Wakil Dekan I Bidang
Akademik memimpin rapat didampingi Dr. Ali Masrur, M.Ag., Wakil II Bidang
Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan. Dr. Muhlas, S.Ag., M.Hum., Wakil
III Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama bertindak mengatur jalannya
acara.
Hadir pada agenda rapat jajaran pimpinan beserta tenaga
kependidikan meliputi Kepala Bagian dan Sub Bagian FU UIN SGD Bandung. Kolokium
pra-munaqasyah menjadi iktiyar langkah strategis peningkatan kualitas
pelaksanaan akademik FU UIN SGD Bandung.
UIN Bandung untuk Dunia
Saat
dikonfirmasi awak media, Dekan FU UIN SGD Bandung sedang melaksanakan Focus
Group Discussion (FGD) “Pendidikan Agama Islam (PAI) Moderasi Beragama di
Shakti Hotel Bandung, Jum’at, 10 Januari 2020. Acara ini diselenggarakan oleh Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN SGD Bandung bekerjasama dengan Direktorat PAI
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia.
Melalaui
pesan singkat Dr. Wahyudin Darmalaksana, M.Ag., Dekan Fakultas Ushuluddin UIN
SGD Bandung menyampaikan pernyataan. “Peningkatan kualitas telah menjadi
komitmen. Kolokium pra-munaqasyah menjadi terobosan menakar kualitas,”
ungkapnya.
FU UIN SGD
Bandung bertujuan mengembangkan pengetahuan dasar Islam. “Jurusan akan
menghimpun referensi-referensi induk. Skripsi mengacu referensi induk dan
artikel-artikel hasil penelitian terkini. Cara ini berperan untuk menelihara pengetahuan
dasar Islam dan sekaligus mengupayakan pengembangan sesuai yang diharapkan,”
ungkap Dekan FU UIN SGD Bandung.
Teknis kolokium
pra-munaqasyah dapat dilaksanakan yang paling strategis. “Tahap awal bisa saja
belum berlaku untuk semua naskah skripsi tetapi untuk naskah-naskah yang
dinilai terbaik. Peristiwa kolokium memiliki makna besar untuk informasi dan
penyebaran pengetahuan. Gagasan ini penting diwujudkan sebagai best practice
dalam bentuk pengalaman terbaik,” lanjut Dr. Wahyudin Darmalaksana, M.Ag.
Peningkatan
kualitas akademik menjadi tantangan dunia pendidikan tinggi. “Kualitas
merupakan satu tonggak sedangkan tonggak lainnya relevansi, dan dayang saing.
UIN SGD Bandung khususnya sivitas FU UIN SGD hendaknya memiliki kesiapan untuk
menghadapi tantangan dunia. Kami menyebutnya UIN SGD Bandung untuk dunia,”
lanjutnya.
(One).