Skripsi tidak
bisa dilepaskan dari kualitas. Sebanyak 7 orang dari 10 orang membuat skripsi
terburu-buru. Pengendalian kualitas untuk pekerjaan yang terburu-buru merupakan
hal yang pelik.
Skripsi merupakan karya monumental. Sebuah karya untuk meraih gelar sarjana. Disebut monumental karena skripsi merupakan karya akhir dari perjuangan selama perkuliahan berkenaan dengan kemampuan kompetensi pengetahuan dan skill penulisan karya ilmiah.
Lulus menjadi sarjana mesti tepat waktu. Lulus tepat waktu merupakan indikator prestasi. Prestasi lulus tepat waktu dapat dirancang mulai awal sampai akhir perkuliahan.
Penulisan skripsi tidak boleh mepet waktu. Semester VI sudah bisa menyiapkan proposal. Semester VII pelaksanaan penelitian. Dan semester VIII ujian skripsi. Jika disiapkan sejak awal, maka pengerjaan skripsi tidak terburu-buru.
Skripsi meluputi konten, metodologi, dan cara penulisan. Konten berkenaan dengan subjek, topik, tema, dan fokus utama. Termasuk didalamnya teori kompetensi keilmuan. Metodologi adalah scenario pelaksanaan penelitian. Adapun cara penulisan berperan untuk menghasilkan karya tulis yang rapi, apik, dan beres.
Kualitas penulisan karya monumental skripsi perlu pengendalian. Sejak dini mahasiswa perlu latihan penulisan karya ilmiah, baik formal maupun informal di Kelas Menulis. Melalui pengendalian ini dipastikan mahasiswa lulus tepat waktu, menulis skripsi tidak terburu-buru, dan berprestasi.
Bandung, 21 Juni 2020
Wahyudin
Darmalaksana, Akademisi UIN Sunan Gunung Djati Bandung