Menulis adalah
pelatihan. Bahagia adalah potensi dari Tuhan sejak azali. Bagaimana menulis
dengan bahagia.
Tidak ada yang lahir ke dunia ujug-ujug pandai menulis. Menulis adalah pelatihan sepanjang hayat. Mula-mula mungkin terasa sulit. Namun, seiring waktu pasti pandai menulis.
Caranya alihkan bicara ke menulis lepas. Karena menulis lepas sama saja dengan bicara. Tiap hari pasti pembicaraan bermakna. Maka tulislah apa yang dibicarakan itu.
Tiap hari pula pasti menulis chat. Terkadang menulis status di media sosial (medsos). Ternyata tiap hari menulis. Bahkan, mungkin lebih dari 400 kata.
Jika tulisan lepas ingin lebih terstruktur, maka terlebih dahulu bisa membuat peta konsep. Siapkan kertas dan ballpoint. Buatlah peta pikir yang menghubungkan dari satu poin ke poin yang lain.
Dengan begitu, akan terbentuk konsep berupa peta keterhubungan antara poin yang satu dengan poin yang lain.
Dari mana memulai menulis lepas. Mulai dari mana saja boleh. Paling penting terbangun konsep tentang sesuatu.
Jika sudah terbiasa larihan menulis lepas, maka pasti terlatih untuk menstrukturkan kalimat dan paragraf. Terus saja berlatih dulu.
Bahagia adalah syarat utama menulis. Bahkan, bahagia adalah syarat apapun. Tidak boleh tidak bahagia dalam kondisi apapun. Sebab, bahagia telah ada di masing-masing jiwa.
Menulislah dengan bahagia. Kebahagiaan berperan memfasilitasi apa yang dilakukan. Jika menulis dengan bahagia, maka pasti menghasilkan tulisan yang hebat.
Tidak boleh menghapus tulisan. Biarkan saja meskipun dirasa belum pas. Buat saja tulisan ke dua daripada menghapus tulisan sebelumnya.
Tulisan ke dua bisa merupakan revisi dari tulisan pertama. Bisa juga merupakan lanjutan.
Semoga dengan bahagia pula ketika membaca tulisan lepas ini. Karena semua tidak boleh lupa bahagia.
Bandung, 16 Agustus 2020
Wahyudin Darmalaksana, Pegiat Kelas Menulis Indonesia
Tidak ada yang lahir ke dunia ujug-ujug pandai menulis. Menulis adalah pelatihan sepanjang hayat. Mula-mula mungkin terasa sulit. Namun, seiring waktu pasti pandai menulis.
Caranya alihkan bicara ke menulis lepas. Karena menulis lepas sama saja dengan bicara. Tiap hari pasti pembicaraan bermakna. Maka tulislah apa yang dibicarakan itu.
Tiap hari pula pasti menulis chat. Terkadang menulis status di media sosial (medsos). Ternyata tiap hari menulis. Bahkan, mungkin lebih dari 400 kata.
Jika tulisan lepas ingin lebih terstruktur, maka terlebih dahulu bisa membuat peta konsep. Siapkan kertas dan ballpoint. Buatlah peta pikir yang menghubungkan dari satu poin ke poin yang lain.
Dengan begitu, akan terbentuk konsep berupa peta keterhubungan antara poin yang satu dengan poin yang lain.
Dari mana memulai menulis lepas. Mulai dari mana saja boleh. Paling penting terbangun konsep tentang sesuatu.
Jika sudah terbiasa larihan menulis lepas, maka pasti terlatih untuk menstrukturkan kalimat dan paragraf. Terus saja berlatih dulu.
Bahagia adalah syarat utama menulis. Bahkan, bahagia adalah syarat apapun. Tidak boleh tidak bahagia dalam kondisi apapun. Sebab, bahagia telah ada di masing-masing jiwa.
Menulislah dengan bahagia. Kebahagiaan berperan memfasilitasi apa yang dilakukan. Jika menulis dengan bahagia, maka pasti menghasilkan tulisan yang hebat.
Tidak boleh menghapus tulisan. Biarkan saja meskipun dirasa belum pas. Buat saja tulisan ke dua daripada menghapus tulisan sebelumnya.
Tulisan ke dua bisa merupakan revisi dari tulisan pertama. Bisa juga merupakan lanjutan.
Semoga dengan bahagia pula ketika membaca tulisan lepas ini. Karena semua tidak boleh lupa bahagia.
Bandung, 16 Agustus 2020
Wahyudin Darmalaksana, Pegiat Kelas Menulis Indonesia