Ingat tidak semua penelitian dilaksanakan karena selalu ada masalah. Hal yang sama tidak semua penelitian selalu bermaksud menyelesaikan masalah. Jika tidak ada masalah spesifik, maka jawablah dengan menyebutkan fokus penelitian atau fokus studi. Misalnya, fokus studi ini pemikiran kalam ideologis dan skripsi ini bermaksud mendeskripsikan hal tersebut melalui sudut pandang sosio-kultur. Paparan itu cukup tanpa menyebutkan benar-benar ada masalah.
Jawab, terdapat pemikiran kalam ideologis menurut sudut pandang sosio-kultur.
Pertanyaan utama penelitian ini adalah, bagaimana pemikiran kalam ideologis menurut sudut pandang sosio-kultur? Sedangkan rinciannya ialah, bagaimana tinjauan kalam, ideologi, dan sosio-kultur?
Penelitian ini bertujuan membahas pemikiran kalam ideologis menurut sudut pandang sosio-kultur.
Melihat kalam dari sudut pandang berbeda dan menambah kepustakaan.
Umumnya penelitian terdahulu melihat kalam murni sebagai pembahasan teologis. Adapula penelitian yang membahas kalam ideologis tetapi dari sudut pandang politik. Skripsi ini berusaha melihatnya sebagai fakta ideologis dengan meminjam sudut pandang sosio-kultur.
Kalam sejatinya merupakan pembahasan teologi dalam Islam. Ini bisa dilihat sejak awal pembentukan hingga perkembangannya. Ia kemudian bergeser menjadi semacam ideologi bergantung sudut pandang yang digunakan. Sudut pandang sosio-kultur digunakan untuk mendeskripsikan pergeseran kalam dari teologi ke ideologi.
Ini jenis kualitatif melalui studi pustaka untuk menyingkap literatur, baik utama (primer) maupun pendukung (skunder). Penelitian ini juga menerapkan studi lapangan melalui wawancara mendalam pada beberapa tokoh. Data pustaka dan lapangan disajikan, diabstraksikan sebagai fakta ideologis, dan diintrepretasi dengan sudut pandang sosio-kultur hingga terbentuk pengetahuan. Terakhir ditarik kesimpulan dan rekomendasi.
Sebagaimana alur logika pada diagram kerangka berpikir. Diawali pendahuluan, tinjauan teoritis, sajian temuan penelitian, pembahasan (diskusi, dialog), dan kesimpulan.
Diambil dari buku babon, artikel-artikel jurnal mutakhir, dan data wawancara.
Wahyudin Darmalaksana, Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung