Pemerintah sedang terus mendorong publikasi ilmiah para akademisi, baik dosen maupun mahasiswa. Bahkan, kebijakan akreditasi Nasional menetapkan poin tinggi bagi publikasi ilmiah kemitraan dosen dan mahasiswa.
Mahasiswa ditetapkan sebagai pusat pembelajaran dalam sistem akreditasi Nasional. Dosen berperan memfasilitasi pengembangan kapasitas mahasiswa dalam skill penulisan akademik.
Baru-baru ini seorang dosen berhasil membawa 90 paper mahasiswa ke kegiatan konferensi internasional dengan modal keyakinan. “Saya bermodal keyakinan menyiapkan rencana pembelajaran dengan target capaian publikasi ilmiah paper mahasiswa. Semula saya membaca harapan penilaian akreditasi berupa pencapaian mata kuliah,” tutur Wahyudin Darmalasana, Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung.
Kata dia, mahasiswa mula-mula dilatih penggunaan aplikasi references. Aplikasi ini bisa dikatakan syarat mutlak artikel ilmiah untuk sasaran publikasi di jurnal ilmiah. Saya kaget juga ternyata mahasiswa sangat adaptif dalam belatih penerapan aplikasi references meskipun masih di semester pertama. Praktis, keyakinan saya untuk berhasil makin memuncak.
Lalu, saya kenalkan panduan penulisan artikel, lebih tepatnya template. Ini tujuannya agar mahasiswa mengetahui struktur penulisan artikel bermula dari pendahuluan sampai kesimpulan. Kemudian mulailah latihan menulis dengan cara setoran paragraf. Setoran paragraf ini menjadi penting untuk memastikan peningkatan kualitas tulisan.
Reviu paragraf pertama dilakukan dengan sangat ketat. Hal ini bermaksud agar mahasiswa tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang sama dalam teknis penulisan di paragraf kedua dan paragraf seterusnya. Ternyata kualitas tulisan terus meningkat melalui umpan balik ini.
Artikel sudah rampung padahal belum tuntas satu semester. Pada gilirannya 90 artikel berhasil lolos di sebuah konferensi internasional pada penghujung Tahun 2020. Sebanyak 70 papre dari semester satu, 15 paper dari semester tiga, dan 5 (lima) paper dari semester lima. “Memang gak percaya tetapi semuanya dilakukan dengan tahapan yang terukur,” ujarnya di Fakultas Ushuluddin, Rabu, 16 Desember 2020.
Dia berharap ada agenda Conference Series tiap tahun bagi publikasi ilmiah kemitraan dosen dan mahasiswa. “Saya berharap tiap tahun ada konferensi sehingga dosen dan mahasiswa bisa menyiapkan makalah sebagai keluaran mata kuliah. Ini besar poinya untuk penilaian akreditasi dan pemerintah terus mendorong publikasi ilmiah akademisi,” lanjut Dosen Metodologi Ilmu Hadis ini [Buleud].