Tulisan ini memaparkan subjek yang dianggap penting menurut penulis. Diharapkan
terasa penting pula bagi pembaca, khususnya akademisi dan lebih khusus lagi adik-adik mahasiswa.
Masih sering dijumpai adik-adik mahasiswa kesulitan mencari (menentukan)
judul penelitian. Mereka biasa menyebutnya judul penelitian. Tepatnya adalah
bukan judul penelitian, melaikan topik penelitian.
Perlu ditegaskan bahwa usaha membedakan penelitian-penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan ditempuh adalah pelaksanaan penelitian
itu sendiri. Dengan perkataan lain, mencari pembeda dengan penelitian
sebelumnya, maka itulah penelitian. Itulah pelaksanaan penelitian dalam arti
yang sebenarnya.
Adik-adik mahasiswa bila udah ada topik yang membahas terkadang mereka
cepat beralih mencari topik lain. Topik penelitian mereka khawatir ditolak oleh
dosen pembimbing karena topik tersebut sudah banyak yang membahas. Mereka juga mengkhawatirkan topik penelitiannya tidak lulus saat Ujian Proposal (UP) di tingkat Jurusan
(Program Studi).
Hendak ditegaskan di sini bahwa topik penelitian haruslah sudah ada yang
membahas sebelumnya. Apabila topik penelitian udah banyak yang membahas
sebelumnya, maka makin seru atau makin ramai. Giliran peneliti menentukan
sikap. Sikap ini adalah penelitian.
Paling tidak, ada tiga sikap yang bisa diambil oleh peneliti. Pertama, menolak
hasil-hasil penelitian terdahulu. Kedua, mendukung hasil-hasil penelitian
terdahulu. Ketiga, mensintesis (memadukan) penelitian-penelitian terdahulu dengan
penelitian sekarang yang akan dilakukan.
Peneliti harus memilih salah satu sikap di atas melalui tinjauan pustaka
terhadap hasil-hasil penelitian sebelumnya. Itulah mengapa tinjauan pustaka menjadi
penting. Melakukan tinjauan pustaka tidak lain adalah bagian dari penelitian.
Jika sikap telah diambil, maka giliran menyusun kerangka berpikir yaitu
alur logis secara garis besar bejalannya penelitian. Seluruh penelitian pasti
memiliki alur jalan yang sama, yakni dari atas ke bawah. Namun, peneliti pasti
merancang (mengerangka) pemikirannya secara berbeda dengan kerangka berpikir penelitian-penelitian
sebelumnya. Merancang kerangka berpikir berdasarkan sikap dari tinjauan pustaka
adalah bagian dari penelitian.
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berpikir, maka peniliti akan
memiliki rumusan masalah. Pencantuman rumusan masalah dalam struktur penulisan
proposal penelitian biasanya ditempatkan sebelum tinjauan pustaka dan kerangka
berpikir. Rumusan masalah secara sederhana dapat dipahami sebagai asumsi atau prediksi
jawaban pertanyaan penelitian. Misalnya, rumusan masalah ini: terdapat ayat al-Qur’an
tentang new normal perspektif pencegahan Covid-19. Dengan demikian, rumusan
masalah ini adalah asumsi atau prediksi jawaban pertanyaan penelitian.
Pertanyaan penelitiannya, berdasarkan contoh rumusan masalah tadi, adalah
bagaimana ayat al-Qur’an tentang new normal perspektif pencegahan Covid-19.
Apabila udah ada rumusan masalah dan pertanyaan penelitian, maka peneliti
dengan tegas dapat menentukan tujuan penelitian, yakni penelitian ini bertujuan
membahas ayat al-Qur’an tentang new normal perspektif pencegahan Covid-19.
Setelah menegaskan tujuan penelitian, peneliti boleh juga mencantumkan
manfaat dan kegunaan hasil penelitian. Ini penting untuk melihat (mengukur) signifikansi
(arti penting) hasil (temuan) penelitian. Khususnya, manfaat bagi para pengguna
hasil penelitian.
Untuk pelaksanaan tujuan penelitian di atas, pasti dibutuhkan metode
penelitian. Metode penelitian sendiri adalah skenario pelaksanaan penelitian untuk
membuktikan rumusan masalah, menjawab pertanyaan penelitian, dan hingga sampai
tiba pada tujuan penelitian yang telah ditetapkan tadi. Pastinya, peneliti
harus menyebutkan jenis penelitian apakah kualitatif ataukah kuantitatif. Dan peneliti
harus menentukan metode dalam upaya mereka menghasilkan temuan penelitian.
Serta peneliti harus menentukan analisis (pendekatan, perspektif) untuk
melakukan interpretasi terhadap hasil (temuan) penelitian hingga ditarik sebuah
kesimpulan.
Tiba di sini, peneliti berarti telah melakukan penelitian dalam arti
yang sebenarnya. Yaitu penelitian melakukan tinjauan pustaka, menyusun kerangka
berpikir, dan penyusunan formula penelitian (rumusan masalah, pertanyaan
penelitian, tujuan penelitian, dan juga manfaat serta kegunaan penelitian).
Tegasnya, semua ini adalah penelitian awal atau lazim disebut pula penelitian
pendahuluan.
Adapun latar belakang dan masalah tulislah setelah penelitian
pendahuluan dilakukan. Jangan menulis latar belakang dan masalah sebelum
pelaksanaan penelitian pendahuluan. Latar belakang dan masalah adalah paparan pengantar
menuju fokus studi.
Kembali pada sikap peneliti di atas, sikap peneliti ini menjadi sangat
penting untuk bahan dialog (diskusi) nanti di bagian pembahasan dengan hasil-hasil
penelitian sebelumnya. Tinjauan pustaka menjadi penting untuk teman dialog
(diskusi) nanti di bagian pembahasan. Sikap peneliti nanti di bagian pembahasan
akan menjadi semakin tegas. Nanti di bagian pembahasan, terhadap hasil-hasil
penelitian sebelumnya, maka akan ditegaskan apakah peneliti menolak, mendukung, atau memadukan
(mensistesis).
Meskipun udah banyak dibahas, yakin dosen pembimbing menyetujui topik
penelitian yang diajukan. Juga yakin lulus pada saat Ujian Proposal. Memang
pasti ada kritik dari penguji proposal. Kritik itu bisa meliputi beberapa hal.
Pertama, tinjauan pustaka agar dipilih dari hasil-hasil penelitian
yang paling relevan. Kedua, kerangka berpikir agar dirumuskan secara kokoh yang
nanti berpengaruh besar bagi sistematika penulisan penelitian. Ketiga,
tawaran metode dan analisis penelitian yang lebih tepat. Keempat, kalimat
rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat serta kegunaan
penelitian ditulis secara lebih ajeg. Kelima, bisa juga penguji proposal
mengkritik latar belakang dan masalah.
jadi lakukanlah penelitian pendahuluan untuk membedakan penelitian terdahulu
dengan penelitian yang akan dilakukan. Pembeda ini ditegaskan melalui
tinjauan pustaka. Praktis, akan berbeda pula dalam penyusunan kerangka
berpikir, formula penelitian, dan metode serta analisis (pendekatan, perspektif) yang diterapkan. Melalui
upaya melakukan pembeda ini maka tidak akan terjadi pengulangan dalam
pembahasan, meskipun suatu topik penelitian udah ada yang membahas, dan bahkan udah
banyak orang yang melakukan pembahasan. Paling tidak, berbeda kerangka
berpikir, formula penelitian, metode dan analisis.
Karena dari sisi ini berbeda, maka akan berbeda pula hasilnya.
Terakhir, jangan lupa pertahankanlah hasil penelitian pendahuluan di sidang
Ujian Proposal. Apabila runtuh berarti adik-adik mahasiswa belum menyiapkan proposal secara ajeg
dan kokoh. Apabila ada kritik maka hal itu akan menjadi masukan berharga untuk
mengajegkan rencana penelitian lebih kokoh lagi. Segeralah menjadi sarjana
jangan ditunda-tunda!
Bandung, 24 Februari 2021
Wahyudin Darmalaksana, Akademisi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung
Djati Bandung
Tulisannya enak dibaca dan difahami.
ReplyDeleteTerimakasih Pa
Semoga bermanfaat untuk semua.. Amin
DeleteIjin bertanya pak untuk judul skirpsi "Pengaruh Model Pembelajaran Brain Based learning dan selfie efficacy terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa" Udah termasuk analisis dta ancova bukan pak. Mohon penjelasan nya pak
DeleteSangat membantu dan mudah difahami pak, terimakasih banyak.
ReplyDeleteIzin bertanya pak, maksud dari pernyataan ini bagaimana ya pak *jangan lupa pertahankanlah hasil penelitian pendahuluan di sidang Ujian Proposal?* Terima kasih
ReplyDeleteBaik Aisyah
DeleteSecara umum proposal penelitian sendiri dapat dikatakan sebagai riset/penelitian pendahaluan, meskipun makna sesungguhnya adalah usulan atau pengajuan penelitian.
Juga penulisan proposal pasti diawali riset pendahuluan. Terutama dalam hal menentukan celah (problem), tema, dan topik penelitian. Di saat menentukan rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Pada waktu mereviu penelitian terdahulu, membuat kerangka berpikir, dan melakukan tinjauan pustaka. Serta menentukan metodologi penelitian.
Nah pada dasarnya semua itu merupakan penelitian pendahuluan. Proposal penelitian adalah penelitian pendahuluan secara tertulis yang diawali dengan penelusuran, perencanaan, dan kemudian penulisan.
Jadi penelitian pendahuluan ini mesti matang sebelum seminar atau ujian proposal penelitian. Dan ketika ujian maka pertahankanlah hal itu.
Izin bertanya pak, saya ingin melakukan penelitian, mengambil/mengikutin dari skripsi yang sudah ada namun subjeknya berbeda, objek dan metode penelitiannya sama. Apakah itu boleh pak? Dan terkait judulnya apakah boleh sama dengan skripsi yang sudah ada tersebut? Apa harus dibedakan? Terima Kasih sebelumnya pak
ReplyDeleteBisa boleh ya
DeleteSiang pak izin bertanya, bagaimana cara mencari perbedaan penelitian kita dengan penelitian terdahulu yang memiliki objek dan judul yang sama, saya meneliti tentang film pak, saya bingung mencari perbedaan pada hasilnya pak
DeleteCoba soroti dari judul terdahulu, yakni objek formal (teori), objek material (aspek yang dibahas), metode, pembatasan, keterbatasan, simpulan, dan rekomendasi. Pasti kita bisa menemukan perbedaannya.
DeleteSemangat yaa
Boleh yaa
ReplyDeletePaling penting ada perbedaan walaupun perbedaan yang tipis
Diupayakan judul tidak boleh sama dan untuk membedakannya silakan googling kata sinonim. Misalnya, Pengaruh = Perbawa, dll.
Semoga membantu....
Izin bertanya Pak, apabila perbedaan penilitiannya hanya dari periode nya saja bagaimana pak? Misalnya, saya meneliti dg variabel yg sama & pada perusahaan yg sama dg peneliti sebelumnya tapi periode penelitian saya lebih panjang. Jika peneliti sebelumnya hanya jangka waktu 5 tahun, penelitian saya 15 tahun
ReplyDeleteTetap ini berbeda dari sebelumnya dan data menjadi bertambah terlebih bila variabel x ditambah ya
DeleteAssalamualaikum pak saya hendak bertanya. Bagaimana caranya mengetahui dari judul jenis penelitian kita kualitatif atau kuantitatif ya pak?
ReplyDeletedilihat dari tujuan ya, jika tujuannya mengukur maka kuantitatif, bila tujuannya melakukan eksplorasi/deskripsi maka kualitatif
DeleteAssalamualaikum pak
ReplyDeleteSaya ingin bertanya. Bagaimana cara mengetahui dari judul kita jenis penelitian kualitatif atau kuantitatif ya pak?
Baik ya
DeleteDilihat dari tujuan penelitian. Jika tujuan penelitian hendak melakukan eksplorasi / deskripsi, maka cukup pendekatan kualitatif. Jika tujuan penelitian hendak melakukan pengukuran, maka gunakan pendekatan kuantitatif.
Semoga membantu...
Izin bertanya pak,
ReplyDeletebagaimana jika penelitian kita hanya berbeda pada tempat penelitian saja pak? judul serta metode sama, hanya saja ditempat saya belum ada meneliti topik tersebut.
Bisa ya karena di tempat tertentu bisa berbeda realitasnya dengan di tempat yang lain
DeletePak, biasanya dosen nanya, apa yang membedakan tesismu dengan tesis orang lain yang terdahulu ?
ReplyDeleteApa pak jawabnya, bingung pak
Bedanya bisa dari sisi masa waktu atau metode yang digunakan. Bisa juga untuk melanjutkan atau untuk melakukan sintesis.
DeleteSemoga bermanfaat
Bapak sya melakukan penelitian , judul metode serta tujuan sama dengan teman saya dan isi juga hampir sama namun SPOK penulisan dan tempat penelitian saja yg berbeda, bagaimana ya pak. Apakah nanti saat sidang proposal akan banyak revisi apalagi pengujinya sama
ReplyDeleteHal seperti ini sering ditemukan dan lolos. Tapi ada baiknya untuk hal ini sebaiknya konsultasi dengan program studi ya
DeleteTerimakasih
pak saya mau bertanya, apabila topik penelitian, pembahasan, tujuan, metode yang digunakan sama dengan penelitian sebelumnya, yang membedakan nya hanya lokasi. apakah boleh pak?
ReplyDeleteBeberapa orang lolos sampai sarjana dengan kasus seperti itu. Tapi untuk hal ini sebaiknya dikonsultasikan dengan program studi. Karena hal ini akan bergantung kebijakan program studi ya
DeleteTerimaksih
Tetap semangat
Izin bertanya pak penelitian terdahulu harus sama dengan variabel Y iya pak? Terimakasih
ReplyDeleteContoh:
DeletePenelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan terdahulu yaitu sama-sama menggunakan variable bebas bauran
permisi bapak, saya ingin bertanya. jika penelitian saya judulnya sama persis dengan penelitian terdahulu itu gimana ya pak. sekarang saya jadi bingung apa yang harus saya lakukan agar penelitian saya berbeda dengan penelitian yang sebelumnya. apakah bisa jika hanya beda tempat saja? karena penelitan saya ini menjelaskan tentang persepsi wajib pajak pribadi pak. terima kasih pak/
ReplyDeleteCoba dibuat matrik persamaan dan perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu. Dari matrik itu pasti terlihat meskipun janya perbedaan tempat, waktu, dan bisa jadi metode berbeda
DeleteBapak mohon izin untuk bertanya jika penelitian berbeda dari metode nya itu apakah bisa pak? Misalnya saya pake metode analisis jalur sedangkan penelitian terdahulu menggunakan regresi. Terimakasih pak
ReplyDeleteSangat boleh yaa
DeletePak izin bertanya kalau kita harus mencari perbandingan di penelitian terdahulu dibagian mapel atau solusi yang tidak boleh sama dengan penelitian terdahulu, tapi apa yang kita solusikan ditemukan sama dengan penelitian terdahulu
ReplyDeletePerbandingan dengan penelitian terdahulu itu nanti untuk novelty (kebaruan). Jika terdapat perbedaan yang signifikan, maka di situ peluang kebaruan. Namun, kalau riset sosial hampir tidak ada yang benar-benar baru (berbeda), karena riset sosial pasti saling terkait satu dengan lainnya.
DeletePermisi pak ijin bertanya. Misal judul saya dengan pendahulu itu berbeda tetapi ternyata apa yg akan dibahas itu sama persis, punya saya membahas tentang ketahanan luntur pewarna alami dan punya pedahulu juga sama. Bedanya punya saya hanya bagian peralatannya saja saat menguji. Bagaimana ya pak, saya bingung apa itu bisa dikatan sama atau tidak? Atau saya harus cari bagian yg berbeda lagi agar tidak sama persis dengan penelitian pendahulu? Terima kasih pak
ReplyDeleteLanjutkan ya tidak ada masalah, hal paling utama ada pembeda termasuk peralatan yang digunakan.
DeleteTetap semangat
Pak saya cari penelitian terdahulu kok tidak ada yang mirip/sama bagaimana pak?
ReplyDeletePasti ada yang selaras, kemiripan, atau terkait ya
DeletePenelitian terdahulu berperan juga untuk diskusi nanti dibagian pembahasan
Malam Pak, izin bertanya dan jika berkenan mohon dijawab. Saya sudah sampai pada tahap Sidang skripsi tapi kata Dosen Penguji hasil penelitian saya jauh dari ekspektasi judul yang saya teliti dikarenakan judul penelitian saya sebenernya titipan dari dosen pembimbing. Bagaimana pak, apakah ada saran dari Bapak? terima kasih
ReplyDeleteWaah
DeleteDirevisi saja sesuai masukan penguji tanpa sidang lagi ya
Semoga lancar
Pak saya izin bertanya, apabila penelitian saya sama seperti penelitian yang sebelumnya mulai dari lokasi dan juga periode itu bagaimana ya pak? Apakan akan ditolak oleh dosen? Terima kasih pak
ReplyDeleteLanjutkan, tunjukkan saja aspek pembedanya ya
Deleteizin bertanya pak, apabila penelitian terdahulu pada bab 1 bukan dari karya ilmiah jurnal melainkan dari skripsi apakah boleh ?
ReplyDeleteItu bagus ya dari skripsi, tesis, atau disertasi
DeleteAssalamu'alaikum pak, saya Ratna saniah semester 6 jurusan matematika UIN raden intan lampung, saya besok akan melakukan konsul judul. Ijin bertanya pak apakah judul saya yaitu " Pengaruh model pembelajaran brain based learning dan self efficacy terhadap kemampuan komunikasi matematis" Sudah termasuk penelitian dengan analisis ancova belum pak. Mohon penjelasan nya pak π
ReplyDeleteSudah bagus ya
DeleteSudah dapat diusulkan
Baiknya kata pengaruh dihapus nanti ke penelitian komparatif dengan model lainnya.
Izin bertanya Pak, kalau misalnya judul penelitian kita sama dengan yang terdahulu, baik tempat, judul, metode, namun hanya berbeda sampel, misal penelitian sebelumnya tahun 2021 pada angkatan 2017, saya yang angkatan 2018. Apakah bisa Pak?
ReplyDeleteSah, boleh ya... karena sample berbeda
DeleteTetap semangat
Pak izin bertanya apabila ditanya apa perbedaan penelitian mu dengan penelitian terdahulu sedangkan penelitian yang saya teiitu cmn beda tempat lokasi nya saja apakah itu bisa pak ?
ReplyDeleteHanya beda tempat saja bisa ya kemudian cari lagi apa saja aspek yang menjadi pembeda. Sisi perbedaan ini nanti di akhir pembahasan untuk menunjukan originalitas dan kebaruan.
DeleteTetap semangat dan sukses.
Selamat Siang pak..
ReplyDeleteMohon izin bertanya, judul skripsi saya " Determinan terhadap harga saham pada emiten sektor makanan dan minuman yg terdaftardi BEI periode 2016-2020". Perbedaan dari skripsi saya dgn penelitian terdahulu yaitu dari variabel dan periodenya boleh tidak ya jika seperti itu?
Udah bagus itu
DeleteBisa dan lanjut ya. Sukses selalu.
Bersyukur sekali sy ketemu pencerahan dr bapak ini , setelah membaca komen komen dr mahasiswa juga ternyta kasus ny sama seperti saya . Terima kasih bapak , penjelasan dari bapak sangat mudah di pahami ππππππ seht selalu bapak
ReplyDeleteSukses yaa
Deleteassalamualaikum pak, saya mau tanya. Judul skripsi saya itu mirip dengan skripsi kating saya yang sudah lulus tetapi yang membedakan tinjauannya dan tempatnya saja gimana ya pak? Objek dan rumusan masalahnya juga sama pakπ. Gimana ya pak apa boleh? Saya disini sudah di tahap menyusun skripsi. Saya mau nerusin tetapi saya ragu dan takut kalo dikira sama/mirip pak. Sekian terimakasih pakπ
ReplyDeleteLanjutkan dan lebih kuatkan lagi aspek yang berbedanya yaa, yaitu tinjauannya tadi. Lancar dan sukses.
DeleteMohon maaf pak Agak rancu pertanyaan saya tadiπ, yg membedakan itu tinjauan dan tempatnya saja pak. Sedangkan yang sama rumusan masalah dan objeknya. Bisa ya pak?
DeleteIya lanjutkan, kan itu berbeda tinjauannya. Nah, jadi kuatkan di tinjauannya itu ya
DeleteTerimakasih pakπ
DeleteAssalamualaikum pak mau bertanya pak. Bagaimana jika variabel belum ada penelitianya pak dan bagaimana cara mnemukan teory nya pak
ReplyDeleteBaik, tidak semua penelitian harus dilandasi teori. Karena ada penelitian justru untuk menghasilkan teori baru, bukan menguji teori lama. Namun demikian, apa pun pasti kita berpijak di atas pundak raksasa para pendahulu kita. Oleh karena itu, sebuah teori bisa dirancang dengan menggabungkan teori-teori yang telah ada yang mendukung atau menjadi landasan. Rancangan ini berupa aspek-aspek yang menjadi karakteristik dari sebuah variabel dan dimensi-dimensi dari aspek-aspek tersebut untuk menyiapkan instrument penelitian dan sekaligus nanti menguji instrument tersebut. Semoga membantu dan selalu sukses ya
Deletemohon izin bertanya bapak. terdapat kesamaan pada penelitian saya dengan penelitian terdahulu yaitu pada metode dan media yang dikembangkan. namun ada perbedaan pada model pengembangan. model pengembangan penelitian terdahulu menggunakan ADDIE dan pada penelitian saya menggunakan model 4-D. lalu tujuan dari penelitian terdahulu penguatan berpikir kritis siswa sedangkan pada penelitian saya hasil belajar siswa. lokasi yang digunakan juga berbeda. Bagaimana ya pak? karena saya bingung, artikel sudah mendekati selesai tapi ada revisi pada pembeda penelitian terdahulu dan penelitian saya. mohon pencerahannya bapak. terima kasih
ReplyDeleteNah yang disebutkan di atas itu adalah pembeda yang sangat signifikan. Sudah tepat ya.
DeleteSelamat
halo pak, saya izin bertanya. apakah penelitian terdahulu itu judul nya harus sama dengan judul yang akan kita teliti? contoh: saya ingin meneliti tentang strategi tutor dalam menumbuhkat tingkat percaya diri warga belajar melalui pelatihan public speaking, apakah penelitian terdahulu harus sama persis dengan judul saya pak? terimakasih sebelumnya
ReplyDeleteNah fungsi penelitian terdahulu itu untuk menegaskan posisi kita apakah akan menolak atau akan mengembangkan. Ideal bila kita hendak menyajikan hal baru dibanding hasil penelitian terdahulu. Jadi tidak persis sama ya.
DeleteSemangat
Pak mau tanya,kalau judul memuat 3 variabel apakah boleh jika penelitian terdahulunya cuma 2 variabel pak,? terimakasih
ReplyDeleteBagus berarti lebih kompleks kalau tiga variabel. Hanya biasanya untuk disertasi kalau sampai tiga variabel.
DeleteSemangat ya
pak, saya mau bertanya terkait kajian terdahulu apakah mesti ada dari jurusan sendiri meskipun cuma 1 atau bebas dari jurusan mana saja. dan yg kedua jika judul skripsi, teori, dan metode penelitian skripsi saya sama dengan penelitian terdahulu cuma yg membedakan cabang dr lembaganya saja apakah bisa dilanjutkan? Terimakasih
ReplyDeleteIdeal bila peneliti melakukan kritik atau mengkritisi hasil penelitian terdahulu. Sehingga peneliti dapat menawarkan gagasan lain atau gagasan baru dari yang telah dilakukan sebelumnya. Menurut pedoman di salah satu pendidikan tinggi cukup satu penelitian terdahulu untuk penelitian skripsi. Minimal ada pembeda antara hasil penelitian terdahulu dan hasil penelitian sekarang.
DeleteTetap semangat ya