Template Klik Di Sini
Tabel Rawi dan Sanad dijelaskan berdasarkan kerangka nalar teori ilmu hadis, Klik Di Sini.
Takhrij
hadis mengharuskan untuk melacak teks hadis tersebar dalam kitab induk apa
saja. Sebab, bisa jadi ditemukan hadis tentang tumbuhan Sanna pada kitab-kitab
hadis, baik dalam redaksi yang sama maupun dalam redaksi yang berbeda. Melalui
penelusuran tersebut maka akan terbentuk daftar teks hadis dan daftar
periwayat. Hal ini dimaksudkan untuk menentukan dari segi jumlah rawi apakah
mutawatir atau ahad. Mutawatir adalah yang jumlah rawinya banyak, dan ahad
ialah yang jumlah rawinya tidak banyak (Soetari, 2015).
Hadis
di atas dari segi penyandaran matan merupakan hadis marfu’, yang bersandar
kepada Nabi Saw. dan secara eksplisit diucapkan Nabi Saw. Dari segi persambungan
sanad (rantai periwayat), hadis tersebut kategori terputus (kebalikan bersambung),
sebab Zur’ah Bin ‘Abdullah seorang tabi’in tidak bertemu dengan sahabat. Adapun
Ma'mar at-Taimi seorang hamba sahaya, yang menghubungkan antara Zur’ah Bin
‘Abdullah dan Asma Binti ‘Umais, tidak diketahui riwayatnya. Syarat sanad
bersambung ialah periwayat bertemu antara guru dan murid atau se-zaman di suatu
wilayah (Soetari, 2015).
Komentar
para ulama tidak ada yang menegatifkan para periwayat, dalam arti kualitas dan
kapasitasnya positif. Karena sanad hadis terputus maka hadis tersebut tidak
memenuhi derajat sahih. Dengan kata lain, hadis terbebut dhaif (lemah). Apabila
shahih maka hadis diterima sebagai amalan Islam, dan bila dhaif maka ia ditolak
untuk dijadikan amalan Islam (Soetari, 1994). Namun, hadis dhaif dapat diterima
menjadi amalan Islam bila ditopang oleh syahid dan mutabi (Soetari, 1994). Syahid adalah teks
hadis lain yang menguatkan, sedangkan mutabi ialah sanad lain (Mardiana & Darmalaksana, 2020).
Syarah hadis dapat dilakukan dengan pendekatan kebahasaan, konteks, dan pendekatan ilmiah. Paling tidak, ada dua kata yang perlu dijelaskan, yaitu “Syubrum” (sejenis tumbuhan berbiji) dan “Sana” (sejenis tumbuhan). Syubrum adalah tanaman yang memiliki nama latin Euphorbia piteous (Riyanto, 2017). Senna adalah tanaman yang tumbuh di daerah Hijaz, yang terbaik adalah yang tumbuh di daerah Mekah (Riyanto, 2017). Hadis dapat dilihat dari sebab wurud dalam konteks tertentu (Muin, 2015), namun hadis ini tidak ditemukan sebab wurudnya.
Alternatif II
Tabel 1 adalah daftar rawi dan sanad hadis yang sedang diteliti. Rawi adalah periwayat hadis sedangkan sanad adalah mata rantai periwayat sejak sahabat sampai mudawin yakni ulama yang mencatat hadis pada kitab hadis (Soetari, 1994). Menurut ilmu hadis, syarat hadis sahih adalah rawi harus positif menurut komentar ulama. Jika ada komentra ulama yang memberikan penilaian negatif kepada salah satu periwayat di lajur sanad, maka hadis tersebut termasuk hadis dhaif (Darmalaksana, 2020b). Hadis sahih adalah hadis yang kuat sedangkan hadis dhaif adalah hadis yang lemah (Soetari, 1994). Syarat hadis sahih juga sanad harus bersambung. Jika sanad hadis terputus, maka hadis tersebut termasuk hadis dhaif. Bukti sanad bersambung adalah bertemu antara guru dan murid. Jika tidak ada bukti objektif, maka pertemuan antara guru dan murid dapat dilihat dari kelahiran dan wafat. Jika tidak ada data kelahiran dan wafat, maka diprediksi rata-rata usia ulama sekitar 70-90 tahun. Pertemuan guru dan murid juga dapat dilihat dari perjalanan hidup periwayat. Jika guru dan murid berada di satu tempat yang sama, maka diprediksi antara guru dan murid bertemu (Darmalaksana, 2020b).
Kualitas hadis ini adalah ……… [tulis sahih atau dhaif]. Sebab, dari sisi periwayat ………. [Jika sahih, tidak ada komentar ulama yang memberikan penilaian negatif. Jika dhaif, terdapat komentar ulama yang memberikan penilaian negatif yaitu kepada ….]. Juga dari sisi sanad …. [jika tersambung, tersambung sejak sahabat sampai mudawin. Jika terputus, terputus antara …… dan …….]. Pada dasarnya ilmu hadis memiliki parameter lain dalam memberikan penguatan terhadap hadis. Antara lain hadis disebut mutawatir dalam arti sangat populer bila hadis yang sedang diteliti tersebar di beberapa kitab hadis (Soetari, 2015). Sebaran hadis ini berperan sebagai syahid dan mutabi. Syahid adalah hadis lain yang sejenis sedangkan mutabi ialah sanad lain (Darmalaksana, 2020b). Selebihnya, hadis sejauh merupakan keutamaan amalan Islam, maka dapat menjadi dalil meskipun statunya dhaif (Darmalaksana et al., 2017).
Para ulama telah memberikan syarah yakni penjelasan kandungan dan maksud
hadis (Darmalaksana, 2020a). Menurut pandangan ulama ……………………………………… [cantumkan pandangan ulama,
jika ada]. Hadis ini juga dapat dijelaskan menurut bidang kimia. ……………………… [selanjutnya,
silakan lakukan pembahasan menurut bidang kimia].
Referensi
Darmalaksana, W. (2020a). Penelitian Metode Syarah Hadis
Pendekatan Kontemporer: Sebuah Panduan Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Diroyah:
Jurnal Studi Ilmu Hadis, 5.
Darmalaksana, W. (2020b). Prosiding Proses Bisnis Validitas Hadis untuk
Perancangan Aplikasi Metode Tahrij. Jurnal Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati
Bandung, 1, 1–7.
Darmalaksana, W., Pahala, L., & Soetari, E. (2017). Kontroversi Hadis
sebagai Sumber Hukum Islam. Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama Dan Sosial Budaya,
2(2), 245–258.
Soetari, E. (1994). Ilmu Hadits. Amal Bakti Press.
Soetari, E. (2015). Syarah dan Kritik Hadis dengan Metode Tahrij: Teori
dan Aplikasi (2nd ed.). Yayasan Amal Bakti Gombong Layang.