Artikel ilmiah memiliki struktur (susunan) penulisan yang tetap. Susunan ini mencakup bagian-bagian. Jika mahasiswa mulai latihan menulis artikel, maka mereka akan mengenal hal itu. Pengenalan ini sangat penting mengingat penulisan artikel wajib sesuai struktur.
Penulisan artikel ilmiah wajib menerapkan aplikasi pengutipan (references). Jika mahasiswa memulai latihan penulisan artikel, maka mereka akan terbiasa dalam penggunaan aplikasi pengutipan. Salah satu aplikasi pengutipan standar internasional bila merek boleh disebutkan yakni Mendeley. Terampil menggunakan aplikasi pengutipan sangat bermanfaat bagi kelangsungan penulisan berbagai karya akademik.
Jika penulisan artikel telah rampung, maka mahsiswa akan dilatih login dan submission (pengiriman) artikel ke jurnal ilmiah. Pengiriman artikel ke jurnal ilmiah ditempuh secara digital. Mula-mula register sebagai author (penulis) kemudian submit artikel. Hal ini harus dibudayakan di dunia akademik. Jika mahasiswa mulai melakukan hal ini, maka mereka pasti menjadi sumber daya terdepan.
Jika naskah artikel memenuhi kelayakan, maka editorial jurnal akan meneruskannya ke reviewer (penelaah). Kelayakan artikel meliputi sesuai scope (lingkup) ilmu jurnal ilmiah, sesuai template (gaya selingkung), dan similarity di bawah 20%. Jika tidak sesuai dengan kriteria itu, maka artikel ditolak (rejected). Informasi ditolak atau diteruskan ke reviewer biasanya muncul notifikasi di email. Reviu dari ahli bidang ilmu merupakan keuntungan, karena mereka akan memberi masukan terhadap substansi isi artikel.
Jika artikel diterima (accepted), biasanya ada notifikasi di email untuk perintah revisi, bergantung revisi minor (kecil) atau revisi major (besar). Penulis akan mengirim ulang naskah ke jurnal ilmiah setelah revisi. Hingga nanti ada pemberitaan naskah artikel telah terbit (published) melalui notifikasi di email.
Akademisi wajib meneliti dan hasil penelitiannya wajib dipublikasikan dalam bentuk penerbiatan di jurnal ilmiah. Jika mahasiswa memiliki pengalaman menerbitkan artikel, maka mereka berpeluang menjadi asisten peneliti bagi pelaksanaan penelitian, penulisan artikel ilmiah hasil penelitian, dan penerbitan artikel tersebut di jurnal ilmiah. Jika mahasiswa memiliki pengalaman menerbitkan artikel, maka mereka akan sangat dibutuhkan oleh para akademisi dan para peneliti.
Setelah tuntas masa perkuliahan, maka sarjana akan melamar pekerjaan. Selain Riwayat Hidup, pelamar kerja pasti diminta portofolio yang berisi berkas penting. Bukti publikasi artikel di jurnal ilmiah adalah berkas yang amat penting. Juga pencapaian ini sangat penting bagi studi lanjut pascasarjana dan pengajuan beasiswa di dalam dan di luar negeri. Publikasi ilmiah adalah anugerah dan penghargaan performa akademik. Sumber daya ini sangat dibutuhkan oleh institusi manapun.
Wahyudin Darmalaksana, Pegiat Kelas Menulis Di UIN Sunan Gunung Djati Bandung