-->

Notification

×

Iklan

Iklan

CARA MENULIS SKRIPSI SUPAYA LANCAR

Friday, July 2, 2021 | 5:53:00 PM WIB Last Updated 2021-07-02T12:04:28Z
 


 
 
Tertunda di tengah jalan dalam penulisan skripsi bukanlah hal yang diharapakan. Jelas semua orang mengharapkan kelancaran. Namun, ada saja kasus yang tertunda di tengah jalan. Apa masalahnya?
 
Masalahnya boleh jadi tidak atau kurang “menguasai” proposal penelitian. Karenanya, proposal mesti benar-benar dikuasai. Menulis proposal tidak boleh buru-buru. Memang mesti cepat namun mesti dikuasai. Tidak jarang adik-adik mahasiswa terburu-buru dalam penulisan proposal skripsi tetapi kurang menguasainya.
 
Di proposal ajegkan dulu “fokus studi.” Orang biasanya menyebut “objek studi.” Agar penelitian ini menarik, fokus studi hendaknya merupakan problem. Problem bisa disebut juga “celah” penelitian. Celah penelitian ditemukan dengan cara membuat daftar pertanyaan. Jika ada pertanyaan yang belum dijawab secara memuaskan oleh para peneliti terdahulu, di situlah celah penelitian.
 
Setelah menegaskan fokus studi secara ajeg, coba himpun sumber rujukan untuk tinjauan pustaka. Sumber rujukan merupakan kekayaan tersendiri yang berharga nanti bagi pembahasan penelitian. Selain itu, jadikan beberapa sumber rujukan yang relevan sebagai tinjauan pustaka. Dari tinjauan pustaka tersebut, terlihatlah perbedaan penelitian dengan yang akan dilakukan.
 
Boleh jadi fokus studinya sama, tetapi berbeda dalam hal metode yang mencakup pendekatan, teknik pengumpulan data, dan analisis. Bisa jadi fokus studinya berbeda, tetapi peneliti bisa mengambil metode serupa, bila dipandang tepat. Di sinilah pentingnya tinjauan pustaka dimana peneliti menjadi memiliki banyak data, informasi, dan temuan berbagai hal.
 
Dari situ dipastikan peneliti mampu menyusun “paradigma” penelitian. Paradigma penelitian singkatnya ialah kerangka berpikir. Disebut juga “peta konsep.” Diibaratkan peneliti dari satu titik hendak menuju ke titik lain, maka telah terpetakan jalannya. Suatu perjalanan penelitian tanpa peta maka dipastikan tersesat. Suatu penelitian tanpa peta maka dipastikan tertunda tidak sampai di tujuan. Ibarat orang hendak membangun rumah, maka dibutuhkan rancangan miniatur rumah. Rancangan ini disebut paradigma atau kerangka berpikir yang lazim disebut peta konsep.
 
Tiba di situ, barulah membuat pernyataan problem (problem statement), hipotesis (asumsi), dan mengajukan pertanyaan penelitian. Dari pertanyaan itu tegaslah apa yang hendak dijawab nanti di bagian pembahasan dan tegas pulalah tujuan penelitian sampai nanti di akhir kesimpulan. Bahkan tegas pula manfaat dan kegunaan penelitian tidak sebatas menambah khazanah pengetahuan.
 
Tegaskan pula metodologi penelitian apakah pendekatan kualitatif ataukah pendekatan kuantitatif, apa sumber datanya, baik primer maupun sekunder. Bagaimana teknik pengumpulan data misalnya pengamatan, dokumentasi, dan wawancara. Serta bagaimana analisis data.

Semua hal di atas mesti clear dan dikuasai. Penelitian pasti lancar. Sebab, berbagai hal sudah tegas mencakup fokus studi, tinjauan pustaka, paradigama (kerangka berpikir), permasalahan, pertanyaan, tujuan, kegunaan, dan metode penelitian. Jika penulisan skripsi tertuda, padahal telah mendapat SK Judul Skripsi, Maka jangan panik tetapi coba periksa lagi proposalnya, luruskan (beresakan), dan kuasai. Dengan begitu penulisan skripsi dijamin lancar.
 
 
Bandung, 02 Juli 2021
Wahyudin Darmalaksana, Pegiat Kelas Menulis Di UIN Sunan Gunung Djati Bandung
×
Berita Terbaru Update