Kami bersama mahasiswa
latihan menulis artikel. Hingga terhimpun sejumlah artikel. Lelah latihan
menulis sepertinya terbayar bila artikel terbit di jurnal.
Namun, pengelola jurnal harus selektif. Mereka hanya menerbitkan artikel yang telah melalui proses tinjauan. Hal ini agar kualitas terbitan terjamin.
Disadari kami bukan satu-satunya yang kirim artikel. Di jurnal ilmiah pasti terbentuk antrian panjang untuk tinjauan sebelum penerbitan artikel.
Lantas apa yang kami lakukan? Kami membentuk semacam komunitas, pertemanan. Untuk saling memberi semangat. Kami bersama-sama memikirkan nasib artikel.
Kami saling memastikan agar artikel kami semua bisa terbit. Gak boleh artikel di antara kami sampai gak terbit.
Bandung, 21 Agustus 2021
Wahyudin Darmalaksana, Pegiat Kelas Menulis di UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Namun, pengelola jurnal harus selektif. Mereka hanya menerbitkan artikel yang telah melalui proses tinjauan. Hal ini agar kualitas terbitan terjamin.
Disadari kami bukan satu-satunya yang kirim artikel. Di jurnal ilmiah pasti terbentuk antrian panjang untuk tinjauan sebelum penerbitan artikel.
Lantas apa yang kami lakukan? Kami membentuk semacam komunitas, pertemanan. Untuk saling memberi semangat. Kami bersama-sama memikirkan nasib artikel.
Kami saling memastikan agar artikel kami semua bisa terbit. Gak boleh artikel di antara kami sampai gak terbit.
Bandung, 21 Agustus 2021
Wahyudin Darmalaksana, Pegiat Kelas Menulis di UIN Sunan Gunung Djati Bandung
