Tinjauan pustaka pada mulanya dipahami sebagai hasil penelitian
terdahulu, tetapi tinjauan pustaka –dalam pedoman penulisan skripsi, tesis, dan
disertasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung tahun 2020—adalah landasan teoritis.
Sedangkan hasil penelitian terdahulu disajikan tersendiri di bagian terpisah.
Sebuah teori dalam tinjauan pustaka penelitian sebagai landasan teoritis
akan mencakup aspek-aspek dan dimensi-dimensi. Aspek-aspek adalah bagian-bagian
dari objek ilmu. Sedangkan dimensi-dimensi ialah turunan dari aspek-aspek
tersebut.
Aspek-aspek dan kemudian dimensi-dimensi inilah yang akan menjadi tinjauan pustaka/landasan teoritis dalam melakukan pembahasan hasil penelitian, dimana tinjauan pustaka/landasan teoritis nanti dibedakan pula secara tegas dengan kerangka berpikir.
Contoh judul penelitian “Kualitas Hadis tentang Vaksin dengan Sari Kurma.”
Berdasarkan contoh di atas, penyusunan tinjauan pustaka/landasan
teoritis (bukan kerangka berpikir dan bukan pula hasil penelitian terdahulu) secara terstruktur di bawah ini:
Tinjauan Pustaka/Landasan Teoritis
Teori ilmu hadis digunakan sebagai landasan teoritis di dalam pembahasan
topik utama penelitian ini.
Ilmu hadis adalah ilmu tentang hadis. Secara garis
besar, ilmu hadis dibagi dua, yaitu dirayah dan riwayah. Dirayah adalah ilmu
tentang hadis dengan berbagai aspeknya. Riwayah ialah ilmu tentang sejarah perkembangan
hadis.
Hadis secara bahasa berarti al-jadid. Sedangkan secara istilah
ialah apapun yang berasal dari Nabi Saw. Hadis disebut juga sunnah, yakni
amalan dari Nabi Saw. yang dilaksanakan umat muslim secara terus-menerus dari
masa ke masa. Hadis dan sunnah sama saja, bedanya hadis terhimpun di dalam
kitab-kitab hadis, sedangkan sunnah berlangsung di masyarakat.
1. Aspek-aspek Hadis dalam Teori Ilmu Hadis
Aspek-aspek hadis menurut teori ilmu hadis mencakup rawi, sanad, dan matan.
Rawi adalah para periwayat hadis. Sedangkan sanad ialah matarantai para periwayat hadis. Adapun matan yaitu teks hadis.
2. Dimensi-dimensi dalam Aspek-aspek Hadis
Aspek rawi meliputi dimensi adl, dhabit, dan tsiqah. Adl adalah
kredibilitas kepribadian periwayat. Dhabit ialah kapabelitas keilmuan
periwayat. Tsiqah yaitu integritas periwayat yang merupakan perpaduan antara
adl dan dhabit. Sedangkan aspek sanad meliputi dimensi muttasil dan munfasil.
Muttasil adalah sanad bersambung. Munfasil ialah sanad terputus. Adapun aspek
matan meliputi dimensi syadz dan illat. Syadz adalah kejanggalan dalam teks
hadis. Sedangkan illat ialah kecacatan dalam teks hadis.
Bandung, 03 Maret 2022
Wahyudin Darmalaksana, Kelas Menulis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan
Gunung Djati Bandung