Sering dijumpai “kekeliruan” dalam karya ilmiah, yaitu teori tidak dipakai dalam analisis. Hal ini umum terjadi pada skripsi.
Sejauh ini, Kelas Menulis Fakultas
Ushuluddin (FU) UIN Sunan Gunung Djati Bandung berusaha mengarahkan agar
proposal skripsi mencantumkan teori. Teori utama pasti merupakan teori/ilmu
bidang studi. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta biasanya mengarahkan integrasi interkoneksi sebagai payung teori. Teori ini yang akan digunakan untuk menganalisis permasalahan
utama di bagian pembahasan.
Meminjam Pedoman Universitas Gadjah Mada (UGM), teori yang digunakan (dalam penelitian) merupakan objek formal, sedangkan
permasalahan utama (yang akan dibahas oleh teori tersebut) adalah objek
materialnya.
Kelas Menulis FU UIN Sunan Gunung Djati Bandung menemukan terkadang ada skripsi yang menggunakan
dua teori. Misalnya, “Kebahagiaan dalam al-Qur’an menurut Psikologi.” Jika
meminjam pedoman UGM, maka objek formal penelitian ini adalah teori/ilmu al-Qur’an
atau Tafsir, yang akan dipertajam oleh teori psikologi dalam membahas (menganalisis)
kebahagiaan (dalam al-Qur’an) sebagai objek materialnya.
Demikianlah upaya mengatasi apa yang
dipandang sebagai “kekeliruan” dalam penulisan karya ilmiah.
Bandung, 06 Juli 2022
Wahyudin Darmalaksana, Kelas Menulis FU UIN UIN Sunan
Gunung Djati Bandung