-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Pendidikan Tinggi sebagai Wahana Penciptaan SDM Unggul, Berkarakter, dan Berdaya Saing

Saturday, August 26, 2023 | 8:49:00 AM WIB Last Updated 2023-09-12T05:38:41Z

 

 



 

Pendidikan tinggi sebagai wahana penciptaan SDM unggul, berkarakter, dan berdaya saing menjadi arah kebijakan dan sasaran strategis pendidikan tinggi dalam rancangan RPJPN (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional) periode 2025-2045.
 
Perumusan arah kebijakan dan sasaran strategis pendidikan tinggi dalam rancangan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional ) periode 2025-2029 di bawah ini:
 
Pertama, pemerataan akses ke perguruan tinggi berkualitas: 1) Peningkatan diversifikasi pendidikan tinggi berkualitas: a) Mengembangkan MOOCS (Massive Online Open Courses) atau Online Courses yang terstandarisasi untuk bidang-bidang prioritas yang sejalan dengan kebutuhan ke depan; b) Mengoptimalkan dukungan pemerintah dalam mendorong transformasi pembelajaran digital; c) Mengembangkan infrastruktur/sarana berbasis blended learning untuk menjamin kecukupan ruang pembelajaran fisik; d) Memperluas akses internet; e) Mengimplementasikan rekognisi pembelajaran dan program alternatif yang fleksibel; 2) Pemerataan kualitas: a) Meningkatkan upaya pendampingan dalam penerapan SPMI; b) Melakukan evaluasi dengan sistem yang kredibel dan memetakan hasilnya untuk optimalisasi penerapan SPMI; 3) Penyempurnaan program afirmasi dan beasiswa yang berkeadilan: a) Bantuan pembiayaan pendidikan tinggi bagi masyarakat dari keluarga rendah; b) Bantuan pembiayaan pendidikan tinggi bagi mahasiswa berprestasi/bertalenta unggul; c) Secara bertahap merancang student loan yang efisien dan efektif.
 
Kedua, penciptaan SDM lulusan perguruan tinggi berkualitas: 1) Peningkatan relevansi pendidikan tinggi: kurikulum dan skema: a) Mengembangkan prodi adaptif dan inovatif; b) Mengoptimalkan program peningkatan kapasitas dalam mengembangkan kurikulum; c) Menguatkan program peningkatan kompetensi dan minat peserta didik pada bidang STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Math); d) Memperluas dan meningkatkan kuota uji dan sertifikasi kompetensi dan profesi bagi peserta didik; e) Mengembangkan lembaga penyedia uji dan sertifikasi kompetensi dan profesi; f) Mengoptimalkan pengembangan sistem tracer study dan pemanfaatan hasilnya untuk penataan Prodi; 2) Peningkatan kualitas pembelajaran pendidikan tinggi: a) Memperkuat karakter pendidikan dan soft skill bagi siswa; b) Mengembangkan kurikulum inovatif berbasis kompetensi dan mampu menjawab kebutuhan masa depan; c) Meningkatkan keahlian dan keterampilan baru melalui pendidikan dan pelatihan; d) Meningkatkan kapasitas SDM dalam pengembangan dan pemanfaatan teknologi pembelajaran; 3) Peningkatan kualitas dosen, instruktur, dan tendik dan ketercukupannya, terutama pada bidang STEAM; a) Meningkatkan kompetensi dosen, dan tendik: i) Mengembangkan dan memanfaatkan teknologi pembelajaran; dan ii) Mengembangkan inovasi pembelajaran; b) Meningkatkan aksesibilitas dosen terhadap peningkatan kompetensi program; dan c) Meningkatkan kesempatan dan jumlah dosen untuk studi lanjut S3.
 
Ketiga, peningkatan daya saing: 1) Penguatan lembaga sebagai produsen iptek-inovasi dan pusat keunggulan; a) Memperkuat kapasitas untuk meningkatkan kinerja penelitian dan inovasi; c) Mengembangkan konsorsium penelitian, research hub, dan pemanfaatan hasil penelitian; d) Memperkuat peran pusat-pusat dan kemitraannya; e) Memperkuat otonomi sebagai institusi ilmiah; f) Memperkuat tata kelola kinerja riset dan inovasi yang dihasilkan profesor; 2) Perwujudan diferensiasi misi, sebagai fakultas pengajaran, fakultas riset, dan fakultas keahlian: a) Menegaskan misi sesuai dengan visi dan kapasitasnya, dengan pilihan berdasarkan proporsi pelaksanaan Tri darma atau fokus pada salah satu misi; b) Mengubah implementasi Tri darma dari tingkat individu dosen ke tingkat institusi sesuai dengan fokus misi; c) Implementasi transformasi kelembagaan secara selektif (dari BLU ke PTN-BH); 3) Internasionalisasi: a) Memperluas program peningkatan kapasitas SDM dosen dan tendik berstandar internasional; b) Memperluas program peningkatan kualitas prodi agar siap diakreditasi internasional; c) Memperkuat pelatihan manajemen PT dalam mengembangkan kolaborasi di tingkat global.
 
Keempat, tata kelola pendanaan: a) Pemanfaatan sumber pendanaan alternatif; dan b) Efektivitas anggaran pemerintah dan kualitas belanja.
 
 
 
Wahyudin Darmalaksana, Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Sumber: Progress dan Pemetaan Temuan Sementara Kegiatan Background Study Penyusunan RPJPN 2025-2045 dan RPJMN 2025-2029 bidang Pendidikan Tinggi, Jakarta, 6 Oktober 2022

 

×
Berita Terbaru Update