-->

Notification

×

Iklan

Iklan

10 Kerinduan dari Rumah sampai Mencari Beasiswa!

Tuesday, October 10, 2023 | 8:26:00 AM WIB Last Updated 2023-10-12T01:30:04Z

 


Saya nemu tulisan di laman Universitas Waterloo. Ditulis oleh Erin, mahasiswi di sana. Erin menulis tantangan homesickness (kerinduan). Saya mengeditnya seperti ini:


Aku menghadapi tantangan pertama. Meskipun aku bertemu banyak orang baru dan mencoba hal-hal baru, namun tidak mudah menghalau kerinduan. Terlebih ketika aku menghadapi situasi yang sulit, pada saat aku sedang belajar beradaptasi dengan berbagai perbedaan, berusaha mengatasi potensi masalah dengan teman sekamar, penyelesaian beberapa lembar kertas kerja, dan aku harus bertanggungjawab mengatur waktu aku sendiri, di saat situasi seperti itulah aku sering merindu orang-orang di rumah. Bahkan, aku rindu kamar aku sendiri.


Erin memberi tips: "Saat ini era digital sehingga panggilan video membantu memulihkan kerinduan dan membuat aku tetap terhubung dengan orang-orang di rumah."


Bukan hanya soal kerinduan, Erin berbagi 10 tantangan yang mungkin kita temui di universitas. Apa tantangan lainnya silakan akses laman Universitas Waterloo, Canada.


1. Rindu rumah menjadi salah satu tantangan pertama aku di universitas. Meskipun aku bertemu banyak orang baru dan mencoba hal-hal baru, sangat mudah untuk merindukan teman dan keluarga, bahkan tempat tidurku sendiri di rumah. Untungnya, saat ini era digital sehingga panggilan video membantu memulihkan kerinduan dan membuat aku tetap terhubung dengan orang-orang di rumah.


2. Aku sedang beradaptasi dengan perbedaan antara universitas dan sekolah menengah. Terkadang aku menghadapi situasi yang sulit, ada banyak tugas, dan aku harus bertanggungjawab mengatur waktu aku sendiri. Terasa sekali besar manfaatnya berteman dengan teman-teman di kelas, membentuk kelompok belajar, dan belajar cara membuat catatan yang efektif. Aku juga memperkenalkan diri kepada dosen dan mengenal mereka lebih baik.


3. Aku telah berusaha menemukan orang yang cocok untuk sekamar di asrama, namun orang tidaklah sempurna dan terkadang aku menghadapi konflik dengan teman sekamar. Aku membuat perjanjian dengan teman sekamar untuk mengatasi potensi masalah. Ini membantu menguraikan komitmen, seperti biaya sewa, kebersihan, pelaksanaan peraturan, dan kewajiban lainnya.


4. Bagian penting dari transisi menuju kehidupan universitas adalah mempelajari cara belajar secara efektif. Aku mulai mempelajari gaya belajarku hingga menemukan tempat favorit untuk belajar. Aku suka belajar dengan menulis ulang catatan secara terorganisir dan aku memilih belajar dengan mencari tempat yang nyaman. Di sisi lain, sahabatku suka belajar di kamar yang tenang.


5. Keterampilan hidup paling penting yang pernah aku pelajari adalah manajemen waktu. Ini adalah keterampilan yang aku perlukan untuk hampir semua hal yang aku lakukan. Aku membuat jadwal yang sangat detail. Ini sangat membantu dalam menjaga aku tetap pada jalurnya.


6. Aku tidak perlu menganggarkan segala sesuatu yang akan aku belanjakan, namun akan sangat membantu jika aku mengalokasikan jumlah tersebut untuk beberapa kebutuhan. Aku tidak melakukan kesalahan belanja online. Aku tahu cara menghemat uang secara efektif untuk masa depan.


7. Dari pertemanan baru hingga hubungan romantis, universitas adalah waktu untuk bertemu orang baru dan mendapatkan pengalaman baru. Di sini, aku merasa penting untuk selalu ingat untuk mencintai diri sendiri terlebih dahulu dan tidak berubah demi orang lain. Aku mengelilingi diriku dengan orang-orang yang menyemangati dan mendukung aku serta membuat pengalaman kuliah aku menjadi positif.


8. Terkadang aku mencari hiburan. Tapi aku melakukannya secara bertanggung jawab. Aku memastikan hal itu tidak berdampak negatif pada studiku. Aku satu-satunya yang bisa mengendalikan diriku, jadi aku tahu batasanku dan aku menjalani hiburan dengan aman.


9. Kesehatanku harus selalu menjadi prioritas. Jika aku merasa rindu kampung halaman, cemas, kewalahan, atau ingin berbicara dengan seseorang, aku ke layanan konseling. Aku meluangkan waktu untuk diri sendiri ketika aku membutuhkannya. Aku manfaatkan waktuku sebaik-baiknya di universitas.


10. Biaya bisa menjadi pemicu stres yang besar. Aku bekerja paruh waktu. Aku tahu ini mungkin terasa membosankan, namun aku mampu membiayai tahun pertamaku di universitas melalui kerja paruh waktu. Juga aku terus berusaha mencari beasiswa.


Wahyudin Darmalaksana, Founder Kelas Menulis, Motivator pada Sentra Publikasi Indonesia.

×
Berita Terbaru Update