-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Lega

Tuesday, October 10, 2023 | 10:30:00 AM WIB Last Updated 2023-10-12T01:40:44Z




Aku bangun pukul 03.00 WIB. Nadia masih lelap. Aku terjaga karena mimpi buruk.


"Rin" Suara Nadia kagetkan aku. "Engga kok!" Jawabku sambil beranjak. Padahal, aku khawatir, cemas. Azan subuh berkumandang. Segera aku ambil air wudu, tunaikan salat, dan berdoa.


Nadia pandai bercakap-cakap. Sebaliknya, aku irit bicara. Paginya aku pergi ke kampus bersama Nadia yang juga satu kelas denganku.


Aku punya beban berat. Orangtua sudah menopang aku. Mereka pasti bangga bila aku menjadi sarjana. Temanku juga bertanya "Erin kamu jadi ke Bandung kan?" Entah kenapa aku dihantui pertanyaan "Apakah aku akan menjadi sarjana?"


Aku boleh punya cita-cita. Tapi takdir di tangan Allah. Aku gak tahu hari esok. Aku gelisah. Aku dihantui pikiranku sendiri.


Jam kuliah berakhir. Semua teman ke luar ruangan. Aku terpaku menghela nafas. Di situ, aku berujar dengan mata terpejam "Ya Allah aku bulatkan tekad raih gelar sarjana. Bantu aku. Kuatkan aku. Cintai aku. Engkau tempat aku bergantung."


Hari berlalu. Aku jalani hari-hari yang padat. Sungguh ajaib. Sejak bertekad, kini aku merasa tenang. Gak boleh pesimis kataku untuk diri aku sendiri.


Aku mesti kokoh tidak perlu takut. Aku tunaikan tugas-tugas semaksimal yang bisa kulakukan. Gak boleh lelah. Adapun hasil kuserahkan kepada Allah. Kini aku baik-baik saja.


“Kamu ceria Erin,” kata Nadia. Aku senyum tulus.


Wahyudin Darmalaksana, Founder Kelas Menulis, Motivator pada Sentra Publikasi Indonesia.

×
Berita Terbaru Update