Ketahanan
digital (digital resilience) muncul sebagai konsep baru abad ini. Di
dunia akademik, mahasiswa menghadapi tantangan bagaimana menjadi tangguh secara
digital.
Jae-Eun Russell, Dkk. (2020) meneliti platform “Elemen of Success.” Sebuah analisis pembelajaran yang memberikan
masukan kinerja mingguan kepada mahasiswa, termasuk perkiraan nilai saat
ini. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa berisiko yang menggunakan Elemen of Success ternyata memiliki ketahanan
yang baik dibandingkan yang
tidak pernah menggunakannya (Jae-Eun Russell, Dkk., Elements of Success: Supporting at-Risk Student Resilience Through Learning Analytics, Computers & Education, Vol. 152, 2020).
Selanjutnya,
Paulo Manuel dan Amelita M.
(2023) menyoroti hubungan identitas diri digital (digital
self-identity), ketahanan akademis (academic resilience), dan emosi
berprestasi (achievement emotion) pada mahasiswa Arellano
University-Manila. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 1.181 orang menyatakan
rasa identitas diri digital yang kuat, sebanyak 1.152 orang menyatakan tingkat
emosi berprestasi tinggi, dan sebanyak 1.249 orang persen dilaporkan memiliki
ketahanan akademik rendah. Hanya 711 orang yang menyatakan memiliki ketahanan
akademik baik (Jae-Eun Russell, Dkk., Digital Self-Identity in The Age of
Technology of The New Normal Learning, Globus Publication, Vol. 15, 2023).
Di tahun
sebelumnya, Haiyan Sun, Dkk. (2022) berusaha melakukan konseptualisasi
ketahanan digital, yaitu: (1)
memahami ancaman online; (2) mengetahui solusi; (3) mempelajari
pengetahuan dan keterampilan; (4) pulih dari stres; dan (5) bergerak maju
melalui efikasi diri. Semua atribut ini meningkatkan kapasitas untuk menjadi tangguh secara
digital dan menjaga promosi kesehatan (Haiyan Sun, Dkk., Digital
Resilience Among Individuals in School Education Settings: A Concept Analysis
Based on a Scoping Review, Frontiers in Psychiatry, Vol. 13, 2022).
Bagi, Jae-Eun
Russell, Dkk. (2020), pemanfaatan aplikasi yang tepat sangat penting dalam ketahanan
akademik. Bagi, Paulo
Manuel dan Amelita
M. (2023), terdapat hubungan antara identitas diri
digital, ketahanan akademis, dan emosi berprestasi. Haiyan Sun, Dkk. (2022) berpendapat,
ketahanan digital
membantu individu mahasiswa.
Berdasarkan
paparan di atas, manfaatkan secara bijak, tingkatkan kemampuan skills,
dan tetap tangguh secara digital. Jangan lupa istirahat yang cukup tidak boleh kelelahan!
Wahyudin
Darmalaksana, Sentra Publikasi Indonesia dan Dekan Fakultas Ushuluddin UINSunan Gunung Djati Bandung