Latihan menulis artikel ilmiah bagi mahasiswa
sangat efektif dilaksanakan selama semester berjalan di perkuliahan. Latihan
ini dapat diterapkan untuk penyajian berbagai mata kuliah yang menerapkan outcome
based education (OBE) berupa naskah (manuscript) artikel ilmiah,
terlebih lagi mata kuliah khusus semisal bahasa Indonesia, metode penelitian, dan
karya tulis ilmiah. Mata kuliah apa pun dapat menerapkan OBE berupa naskah
artikel ilmiah yang berusaha memperkuat bidang ilmu mata kuliah tersebut.
Namun, perjalanan selama 1 (satu) semester ternyata tidak cukup waktunya untuk
sampai proses akhir berupa publikasi artikel ilmiah.
Publikasi artikel ilmiah membutuhkan proses yang
cukup panjang, sejak penulisan artikel, tinjauan oleh ahli bidang ilmu untuk memeriksa
area mana yang perlu dipotong, ditambah, dan ditata ulang. Tidak sampai di
situ, proses publikasi ilmiah masih memerlukan swasunting atau self-editing
yaitu proses memperbaiki tulisan dengan cara mengoreksi kesalahan, merevisi
struktur, dan menyempurnakan pilihan kata supaya tulisan jelas saat dibaca,
ringkas, dan bebas kesalahan. Bahkan, templating yakni menyiapkan naskah
artikel ilmiah sesuai dengan sasaran jurnal yang dituju. Sebab, tiap jurnal
ilmiah mempunyai gaya selingkungnya sendiri, meskipun mempunyai keumuman dalam
hal template.
Selain itu, mahasiswa juga penting diarahkan untuk
mengikuti konferensi ilmiah, baik level nasional maupun level internasional.
Naskah artikel ilmiah mahasiswa yang sudah siap atau tuntas kemudian dikirim ke
agenda konferensi untuk dipresentasikan, mendapat tanggapan dari audiens,
dan mendapat penilaian dari para juri. Dengan berbekal naskah artikel ilmiah,
mahasiswa bisa memiliki kesempatan mengikuti konferensi bagi penyempurnaan
naskah dan sekaligus memperoleh sertifikat konferensi yang sangat berharga bagi
kebutuhan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).
Proses lanjutan dari publikasi ilmiah yang paling
utama ialah correspondence (korespondensi), yaitu pengiriman (submission)
naskah artikel ilmiah ke jurnal sasaran bebasis open journal system
(OJS). Mula-mula submit, lalu menunggu respon editor apakah naskah
diterima (accepted) atau ditolak (rejected). Jika diterima biasanya
terdapat ulasan dari reviewer jurnal ilmiah terhadap naskah artikel
ilmiah. Sehingga penulis mesti melakukan perbaikan dan mengirim ulang naskah
hasil penyempurnaan ke jurnal ilmiah berbasis OJS tersebut. Tiba di situ giliran
penulis menunggu informasi penerbitan.
Tegaslah perjalanan waktu satu semester tidak
cukup untuk latihan menulis artikel ilmiah hingga terbit di jurnal ilmiah.
Perjalanan satu semester hanya cukup untuk menyiapkan naskah artikel ilmiah
melalui latihan menulis tahap demi tahap. Hal ini pun rata-rata hanya 40% dari
setiap kelas yang mampu menyelesaikan naskah artikel ilmiah sampai tuntas
sesuai standar kelayakan. Rata-rata sebanyak 60% tidak tuntas menyelesaikan
latihan penulisan artikel ilmiah.
Penambahan waktu untuk intervensi terhadap naskah
artikel sangat diperlukan. Intervensi ini dapat dinamakan “coaching clinic” naskah
artikel ilmiah. Kegiatan ini bisa berupa peninjauan ulang naskah artikel ilmiah
dengan melibatkan ahli bidang ilmu, swasunting, templating, dan boleh
jadi translate ke dalam bahasa asing, dan korespondensi hingga terbit di
jurnal ilmiah. Sayang sekali bila naskah artikel ilmiah yang telah disiapkan
oleh mahasiswa dalam satu semester tidak ada agenda tindak lanjut dalam bentuk coaching
clinic yang melibatkan para pengelola jurnal ilmiah.
Secara substansial, agenda coaching clinic
bertujuan bagi peningkatan kualitas naskah artikel ilmiah mahasiswa. Secara
praktis, hal ini akan memberikan dampak besar bagi mahasiswa dalam penguatan skills
penulisan artikel ilmiah. Selebihnya, mahasiswa menjadi punya pengalaman untuk
produktif dalam proses publikasi ilmiah yang berguna bila yang bersangkutan pada
semester akhir memilih opsi tugas akhir artikel ilmiah. Tentu saja masih banyak
manfaat lainnya sehingga di sinilah pentingnya diselenggarakan coaching
clinic artikel ilmiah mahasiswa.
Wahyudin Darmalaksana, Kelas Menulis Fakultas
Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan Supervisor Sentra Publikasi
Indonesia