Kendala Menulis dan Solusinya untuk Mahasiswa
Wahyudin Darmalaksana
Last Updated
2021-05-09T05:35:14Z
Sejak 2020 kami dampingi mahasiswa menulis artikel. Hingga Mei 2021 terbit 123
artikel mahasiswa dan tersebar di jurnal ilmiah. Ini menjadi prestasi mahasiswa yang luar biasa.
Namun, penulisan artikel yang tertunda dan otomatis belum
berhasil terbit lebih banyak lagi. Kami mencari tahu
kendalanya. Menurut survei sederhana ditemukan beberapa hal. Pertama, motivasi hilang atau kendur di tengah jalan.
Kedua, banyak tugas kuliah
dan menumpuk. Ketiga, terkendala sarana, seperti tidak ada komputer, laptop
sedang diservis karena rusak, laptop gantian dengan saudara, dan
lain-lain.
Dari berbagai kendala di atas,
kita harus cari solusinya. Pertama, motivasi terkadang menurun itu hal biasa. Ini
hal lumrah dan manusiawi. Solusinya maka harus dijanjikan hadiah.
Kedua, banyak menumpuk
tugas. Ini bisa diatasi melalui kebijakan untuk lebih konsentrasi latihan menulis.
Bahkan, terbitan artikel di jurnal ilmiah bisa menjadi pengganti mata kuliah.
Bukan satu mata kuliah saja, bahkan satu terbitan artikel bisa menjadi
pengganti tiga mata kuliah.
Ketiga, tidak ada laptop.
Solusinya adalah ke rental komputer. Ada pula yang tidak berbayar. Yaitu komputer
fasilitas publik di kantor desa. Jika di kampus, silakan gunakan fasilitas
labs.
Kami juga survei tentang
kiat sukses mahasiswa berhasil terbit artikel di jurnal ilmiah. Ternyata hari-hari
mereka bukannya tanpa kendala. “Saya baru bisa kirim revisi. Saya di kampung harus
ke rental,” ujar salah seorang mahasiswi.
“Saya baru mulai lagi.
Laptop saya baru selesai servis,” juga ungkap salah seorang mahasiswi yang lain.
“Latihan saya kurang memadai. Karena saya mengerjakan latihan dengan
menggunakan handphone,” kata seorang mahasiswa.
Kami kaget seraya bertanya
“Anda mengerjakan pakai handphone!?” Dia menjawab “Iya benar.” Kami masih kaget
dan bertanya lagi penasaran “Apakah bisa mengerjakan pakai handphone!?” Spontan
dia menjawab “Seperti yang dilihat hasilnya.”
123 artikel mahasiswa berhasil terbit. Mereka bukan tanpa kendala ketika pengerjaannya. Semua dihadapkan pada hambatan yang serupa. Harus perang melawan malas, berjuang
mencipta lingkungan yang mendukung, bergelut dengan waktu dan tumpukan tugas kuliah,
dan tidak selalu semua punya laptop (sarana).
Mereka berusaha menguatkan
satu hal: kesungguhan. Dengan kesungguhan mereka yakin Allah Swt pasti memberi
jalan kemudahan. Jelas ketika artikel terbit orang tua dan orang sekeliling turut bahagia.
Bandung, 09 Mei 2021
Wahyudin Darmalaksana,
Pegiat Kelas Menulis Mahasiswa Di UIN Sunan Gunung Djati Bandung