Jalan menempuh waktu yang dialami mahasiswa selama perkuliahan pada
ujungnya ialah penulisan skripsi. Skripsi merupakan karya ilmiah yang menjadi tugas
akhir untuk meraih gelar sarjana. Beberapa mahasiswa dapat menyelesaikan karya
ilmiah skripsi dengan lancar. Tanpa hambatan yang berarti dan tidak menjadi suatu
beban yang berat. Sehingga mereka berhasil mewujudkan skripsi yang baik serta
lulus sidang ujian skripsi dengan nilai yang memuaskan. Sebaliknya, dijumpai
pula beberapa mahasiswa yang menghadapi kesulitan dalam penyelesaian tugas
skripsi.
Tulisan ini bertujuan memberikan motivasi dalam menghadapi
tantangan penyelesaian tugas skripsi. Perlu diyakini bahwa setiap orang dapat
melaksanakan sesuatu dengan baik dan dia dapat mewujudkan karya yang terbaik.
Persiapan
Apapun membutuhkan persiapan baik dalam jangka waktu yang pendek
maupun dalam jangka waktu yang panjang. Targetnya adalah bagaimana seseorang
dapat menyiapkan sesuatu dengan benar-benar matang. Tugas akhir skripsi pada
dasarnya merupakan pekerjaan yang disiapkan berbagai aspeknya sejak masa-masa
perkuliahan.
Skripsi merupakan karya ilmiah yang disiapkan sebelumnya melalui
latihan-latihan membuat karya ilmiah atau makalah di masa-masa perkuliahan.
Penugasan membuat makalah dalam setiap matakuliah yang diperintahkan dosen tidak
lain untuk latihan membuat karya ilmiah. Termasuk presentasi makalah juga
merupakan latihan memaparkan karya ilmiah. Dengan demikian, tugas membuat makalah
bukanlah bermakna tugas dan beban, melainkan memiliki maksud sebagai suatu
latihan.
Suatu karya disebut ilmiah karena ia merupakan hasil penelitian.
Mula-mula dilakukan penelitian dan kemudian hasil penelitian tersebut
dituangkan ke dalam tulisan sehingga menghasilkan karya ilmiah. Dengan
demikian, penugasan makalah juga pada dasarnya bermakna latihan penelitian.
Penelitian adalah pekerjaan menghimpun data baik data dari sumber kepustakaan
maupun data dari lapangan. Cara atau metode pengambilan data yang disebutkan
pertama berarti penelitian kepustakaan, sedangkan metode pengambilan data yang
disebutkan terakhir berarti penelitian lapangan.
Secara umum, jenis penelitian ada dua macam, yaitu penelitian
kualitatif dan penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif bertujuan mengeksplorasi
atau menjelaskan sesuatu berdasarkan data-data yang telah terhimpun. Adapun
penelitian kuantitatif bertujuan melakukan pengukuran. Secara umum, penelitian
kuantitatif dilakukan melalui pengambilan data dari lapangan atau laboratorium.
Sedangkan penelitian kualitatif dilaksanakan melalui pengambilan data dari
sumber kepustakaan. Akan tetapi, lazim dan berlaku pula, baik penelitian
kualitatif maupun penelitian kuantitatif, keduanya mengambil dua metode
sekaligus, yakni studi pustaka dan studi lapangan. Saat ini beberapa penelitian
kualitatif berusaha menerapkan dua metode sekaligus, yaitu studi pustaka dan sekaligus
studi lapangan berupa pengambilan data melalui pengamatan, dokumentasi, dan
wawancara. Ada pula jenis penelitian yang ke tiga, yaitu yang dikenal dengan mixed
method dalam arti penggabungan antara jenis penelitian kualitatif dan jenis
penelitian kuantitatif.
Tiba gilirannya menjelaskan materi penelitian. Sebelumnya, seperti
dipaparkan terdahulu merupakan jenis penelitian apakah kualitatif ataukah
kuantitatif. Pertanyaannya, apa yang hendak diteliti? Apa yang hendak diteliti
berarti materi penelitian. Perlu ditegaskan, materi penelitian itu meliputi
topik dan tema. Topik adalah inti pembicaraan, sedangkan tema pembahasan
khusus. Topik itu lebih umum sedangkan tema lebih khusus. Misalnya, topik fenomenologi,
seadangkan temanya sosiologi fungsional. Ibarat sebuah rumah, atap ialah
temanya. Setelah menentukan topik dan tema baru kemudian menentukan jenis
penelitian.
Materi penelitian, yang mencakup topik dan tema, adalah
materi-materi yang disajikan diperkuliahan. Setiap fakultas pasti memiliki
jurusan atau program studi. Setiap jurusan pasti berkonsentasi terhadap bidang keilmuan
tertentu, meskipun pasti disajikan pula materi-materi kuliah yang bersifat umum.
Setiap perkuliahan pasti membicarakan topik-topik dan tema-tema tertentu.
Semuanya itu merupakan materi-materi atau bahan untuk remembering (mengingat),
understanding (memahami), applying (menerapkan), analysing
(menganalisis), evaluating (mengevaluasi), dan creating (menciptakan).
Ini semua merupakan kriteria dalam menerima penyampaian materi matakuliah di
kelas perkuliahan untuk bahan penelitian.
Perkulihan menyajikan pula matakuliah metodologi penelitian. Ini
sebagai bahan latihan praktek penelitian. Selain disajikan materi-materi bidang
keilmuan, juga disajikan kuliah metodologi penelitian. Tugasnya adalah latihan
menerapkan metodologi penelitian dalam latihan praktek penelitian terhadap
materi-materi perkuliahan bidang keilmuan. Dalam perkuliahan disajikan pula
matakuliah penulisan karya ilmiah. Sehingga lengkaplah segala persiapan mulai
dari penyajian materi-materi bidang keilmuan jurusan, penyajian metodologi
penelitian, dan penyajian matakuliah penulisan karya ilmiah. Tidak cukup itu
tetapi diberikan pula panduan penulisan karya ilmiah skripsi. Bahkan, segala
persiapan bukan saja disajikan melalui kurikulum formal, melainkan acapkali
disajikan pula melalui aktivitas akademik eksta kurikuler sebagai latihan
tambahan untuk penguatan kapasitas dan skill.
Jelaslah, bagaimana mahasiswa dapat melaksanakan penyelesaian
tugas akhir skripsi dengan baik, ternyata telah disiapkan dalam jangka waktu
yang panjang selama masa-masa perkuliahan. Ini untuk mengingatkan bagi siswa
yang tengah menjalani masa-masa perkuliahan.
Rencana Penelitian
Setelah mempunyai kesiapan untuk penyelesaian tugas akhir penelitian
skripsi, tetap perlu diasipkan rencana penelitian. Topik dan tema apa yang
hendak dibahas? Topik dan tema harus merupakan lingkup bidang keilmuan jurusan.
Sebab, ada pula yang membuat rencana penelitian skripsi dengan topik
dan tema di luar atau tidak berhubungan dengan bidang keilmuan jurusan. Oleh
karena itu, perlu ditumbuhkan cinta matakuliah sejak awal. Cinta dalam arti
menyayangi matakuliah. Ini berhubungan dengan peminatan jurusan dan kemudian
cinta matakuliah. Ada juga jurusan yang bukan minatnya, melainkan terpaksa
memasuki jurusan tersebut karena dorongan pihak lain. Ini bukan alasan, bila
sesuatu telah berlangsung, maka mesti cinta jurusan dan cinta matakuliah. Telebih
bila jurusan yang dimasukinya itu merupakan pilihan dan minatnya sejak awal,
maka pasti tumbuhlah kecintaan terhadap materi-materi perkuliahan. Setiap
jurusan akan secara khusus menyajikan materi-materi perkuliahan yang merupakan
bidang keilmuan jurusan. Di dalam materi perkuliahan tersebut terdiri atas
topik-topik dan tema-tema yang menjadi bahan untuk materi penelitian.
JIka seseorang cinta matakuliah, maka dia akan siap untuk remembering
(mengingat), understanding (memahami), applying (menerapkan), analysing
(menganalisis), evaluating (mengevaluasi), dan creating (menciptakan).
Di situ dia akan menemukan topik dan tema meliputi tema-tema yang telah banyak
dibahas dalam kegiatan penelitian dan tema-tema yang lebih khusus yang jarang
tersentuh oleh kegiatan penelitian. Seseorang itu pada gilirannya dia akan
mengambil tema yang jarang atau belum disentuh oleh penelitian-penelitian
sebelumnya. Karena jarang atau belum tersentuh, pasti tema tersebut menarik dan
penting. Menariknya pasti tema itu mempunyai permasalahan yang perlu dibahas melalui
penelitian. Sedangkan pentingnya karena hasil penelitian tersebut pasti
meyumbangkan atau berkontribusi untuk menambah kekayaan pengetahuan. Di situlah
pentingnya cinta atau menyayangi matakuliah untuk menemukan topik dan tema
penelitian.
Saat menentukan tema penelitian perlu dilakukan beberapa hal. Antara
lain pastikan tema (teori kecil) tersebut terkait dengan topik (teori besar).
Teori kecil mesti berdiri di atas teori besar atau teori besar mesti mengatasi
teori kecil. Jangan sampai tema tidak kuat topiknya, dan jangan sampai pula
topik tidak tajam temanya. Carilah rujukan dari penelitian-penelitan terdahulu
untuk menguatkan topik dan untuk menajamkan tema. Mencari rujukannya jangan dari
Google tetapi dari Google Scholar yang menyimpan hasil-hasil penelitian
bereputasi. Ambil dari Google Scholar rujukan-rujukan untuk menguatkan teori
besar atau topik yang disiapkan untuk menyusun kerangka teori atau kerangka
berpikir dalam proposal penelitian. Ambil pula rujukan-rujukan untuk menajamkan
teori kecil atau tema yang akan dibahas secara khusus dalam penelitian.
Pastikan kita menentukan tema khusus yang benar-benar belum dibahas oleh
penelitian-penelitian sebelumnya. Tema-tema tersebut pasti bersinggungan satu
dengan tema yang lainnya. Akan tetapi, selalu terdapat celah yang sengaja
disediakan oleh peneliti terdahulu untuk dilakukan penelitian lanjutan oleh
pneliti berikutnya. Ambil celah itu agar tema penelitian menjadi tajam dalam
arti fokus atau menukik. Dengan demikian, peneliti akan mempunyai tema fokus
khusus yang dilandasi oleh topik atau teori besar yang kuat atau ajeg.
Setelah ditemukan atau ditentukan tema fokus khusus, baru kemudian
menentukan jenis penelitiannya apakah kualitatif ataukah kuantitatif. Bisa saja
membahas tema yang sama dengan peneliti sebelumnya tetapi berbeda jenis
penelitiannya. Misalanya, penelitian sebelumnya membahas tema yang sama dengan
penelitian kualitatif, maka penelitian selanjutnya dapat meneruskan dengan menerapkan
jenis penelitian kuantitatif. Atau bisa saja sama-sama menggunakan jenis penelitian
kualitatif. Namun, penelitian sebelumnya hanya menerapkan metode studi pustaka,
sedangkan penelitian selanjutnya mencoba menggunakan metode studi lapangan.
Dengan demikian, perbedaan dengan penelitian sebelumnya tidak selalu berbeda
materinya atau berbeda temanya, tetapi bisa juga berbeda jenis penelitiannya
atau berbeda metode penelitiannya. Jadi, tentukanlah hendak menggunakan
metodologi penelitian (jenis penelitian dan meode penelitian) yang mana. Ada
ketentuan pula bahwa metodologi penelitian hendaknya relevan dengan materi atau
tema yang dibahas. Tidak selalu materi relevan atau cocok dengan metode. Cara
menentukan metode yang relevan adalah lihat kembali tujuan penelitiannya. Jika bertujuan
untuk pengukuran maka digunakan jenis penelitian kuantitatif. Apabila bertujuan
untuk eksplorasi atau penjelasan maka diterapkan jenis penelitian kualitatif.
Jika sumber data akan diambil dari data kepustakaan maka digunakan studi pustaka.
Apabila sumber data akan diambil dari lapangan maka digunakan studi lapangan.
Jika kedua metode akan diterapkan, baik di dalam jenis penelitian kualitatif
maupun di dalam jenis penelitian kuantitatif, maka gunakan dua metode
sekaligus, yaitu studi pustaka dan sekaligus studi lapangan.
Perlu ditegaskan pula analisis yang akan digunakan. Analisis
disebut pula dengan pendekatan. Analisis atau pendekatan berperan untuk
membahas hasil penelitian menjadi sebuah kesimpulan. Terkadang analisis atau
pendekatan ini menjadi anak judul atau sub judul dalam sebuah judul penelitian.
Misalnya, “Periwayatan Hadis: Analisis Sosiologis”. Nanti dalam pelaksanaan
penulisan skripsi, tugas peneliti adalah menampilkan data yang diambil melalui
metode baik studi pustaka maupun studi lapangan. Data yang telah ditampilkan
tersebut kemudian dibahasakan atau diuraikan apa adanya. Apa adanya dalam arti
tidak menambahkan atau mengurangi pembahasaan mengenai data tersebut. Data yang
telah ditampilkan disebut ketika diuraikan atau dibahasakan maka menghasilkan
sesuatu yang disebut dengan fakta. Jadi, tugas peneliti adalah menampilkan data
dan kemudian membahasakan data yang telah ditampilkan tersebut menjadi fakta. Namun,
penelitian tidak cukup sampai di situ. Fakta perlu dijelaskan atau dilakukan
pembahasan dengan mengunakan analisis atau pendekatan. Penjelasan atas fakta
dengan menggunakan analisis atau pendekatan maka akan menghasilkan informasi. Inforamsi
yang dimaksud di sini adalah pengetahuan. Dengan demikian, pekerjaan akhir
penulisan skripsi adalah memaparkan informasi (memaparkan pengetahuan), atau
menghasilkan informasi (menghasilkan pengetahuan).
Berdasarkan paparan di atas, rencana penelitian meliputi penentuan
topik dan tema, penentuan metodologi penelitian (jenis dan metode), dan penentuan
analisis atau pendekatan yang relevan yang akan digunakan.
Membuat Proposal Penelitan
Baru setelah menentukan topik dan tema, metodologi, dan
pendekatan, peneliti kemudian menyiapkan proposal penelitian. Dalam hal ini
penting sekali peneliti melihat acuan ke dalam panduan penyusunan proposal
penelitian skripsi. Sebelumnya, penting pula menyampaikan rencana penelitian
kepada dosen pembimbing untuk mengutarakan maksud dan tujuan guna diperoleh kesepemahaman.
Bisa jadi pembimbing sulit memahami maksud dan tujuan lantaran
mahasiswa kesulitan menyampaikan rencana penelitiannya. Maksud dan rencana
penelitian benar-benar mesti dimengerti oleh dosen pembimbing. Hindari salah
mengerti antara dosen dan mahasiswa tentang maksud dan tujuan penulisan skripsi.
Cari cara yang paling efektif untuk mengemukakan rencana penelitian agar
terbangun kesepemahaman antara dosen pembimbing dan mahasiswa tentang maksud
dan tujuan penulisan skripsi. Ini penting agar dosen pembimbing benar-benar berperan
mengantarkan kepada maksud dan tujuan yang dikehendaki mahasiswa. Serta hindari
pula dosen pembimbing menentukan sesuatu lantaran kurang memahami maksud dan
tujuan yang disampaikan sementara mahasiswa tidak mengerti pula sesuatu yang
ditentukan oleh dosen pembimbing tadi. Poinnya adalah maksud dan tujuan dalam
rencana penelitian skripsi mestilah benar-benar dipahami dua pihak antara
mahasiswa dan dosen pembimbing.
Setelah itu, baru disusun proposal penelitian untuk skripsi.
Proposal biasanya terdiri atas bagian-bagian, seperti latarbelakang, rumusan
masalah, tujuan, manfaat, tinjauan pustaka, kerangka berpikir, metodologi
penelitian, dan sistematika penulisan. Hal yang mesti dipahami bahwa semua
bagian-bagian tersebut meskipun masing-masing terpisah namun semuanya merupakan
kesatuan yang saling terkait dan tidak bisa dipisahkan. Sering terjadi bagian-bagian
tersebut dipaparkan secara tidak atau kurang terhubung. Bisa jadi saling
terhubung dan diupayakan saling terhubung tetapi tidak atau kurang terkontrol. Kurang
terkontrol artinya hubungan antar-bagian tersebut kurang terkontrol atau kurang
dikendalikan dengan cermat. Tugas penyusun proposal penelitian adalah
menghubungkan bagian-bagian dalam proposal secara tekontrol, terkendali, dan
cermat.
Misalnya, latarbelakang mencantumkan fenomena sosial padahal dalam
metodologi bukan merupakan penelitian lapangan. Jika mencantumkan latarbelakang
fenomena sosial, maka metodologi penelitian yang tepat ialah studi lapangan.
Misal lain, latarbelakang tidak mengerucut menghasilkan rumusan masalah tetapi
langsung menuturkan pertanyaan-pertanyaan penelitian. Rumusan masalah adalah
fokus penelitian dari celah tema yang dibahas dalam sebuah topik umum
pembicaraan. Rumusan masalah idealnya dituangkan ke dalam kalimat sempurna
sebelum diuraikan ke dalam beberapa pertanyaan. Contoh rumusan masalah “terdapat
nilai-nilai inti dalam perintah ibadah shalat yang dapat ditransformasikan
dalam kehidupan sosial”. Atau kalimat lain “perintah ibadah shalat mengandung
nilai-nilai inti yang dapat ditranformasikan dalam kehidupan sosial”. Setelah
dirumuskan dalam sebuah kalimat baru diurai ke dalam beberapa pertanyaan penelitian,
yaitu 1) Bagaimana perintah ibadah shalat dalam ajaran Islam?; 2) Bagaimana
nilai-nilai inti perintah ibadah shalat dalam ajaran Islam; dan 3) Bagaimana
transformasi nilai-nilai inti perintah ibadah shalat dalam ajaran Islam bagi
kehidupan sosial kaum muslim?
Lalu, hubungkan rumusan tersebut dengan tujuan penelitian. Perlu
ditegaskan di sini bahwa pencantuman tujuan penelitian secara tegas merupakan
bagian yang sangat penting dalam proposal penelitian. Hal ini untuk
mengingatkan peneliti dan memberitahu pembaca tentang tujuan sentral penelitian
skripsi. Misalnya, penelitian ini bertujuan menjelaskan transformasi
nilai-nilai inti perintah ibadah shalat dalam ajaran Islam bagi kehidupan sosial
kaum muslim. Jika analisis atau pendekatannya sudah ditentukan maka dapat
disebutkan pula di tujuan penelitian. Misalnya, penelitian ini bertujuan
menjelaskan transformasi nilai-nilai inti perintah ibadah shalat dalam ajaran
Islam bagi kehidupan sosial kaum muslim dengan menggunakan analisis atau
pendekatan sosiologis.
Selanjutnya, apa manfaat dari penelitian tersebut? Manfaat
biasanya meliputi dua hal, yaitu akademik dan praktis. Secara sederhana,
sebutkan manfaat akademik adalah untuk menyumbangkan pengetahuan, sedangkan
manfaat praktis untuk menambah perbendaharaan kepustakaan.
Bagian tinjauan pusataka sebelumnya harus dilakukan penelusuran
terhadap hasil-hasil penelitian sebelumnya yang paling terkini atau mutakhir. Tinjauan
pustakan bermakna untuk menghimpun topik-topik dan tema-tema terkait yang
nantinya akan dijadikan rujukan sumber primer. Hindari rencana penelitian yang
tidak ada penelitian sebelumnya, sebab akan kesulitan dalam pencarian rujukan terkait
dan tema. Tampilkan seluruh hasil penelitian terdahulu yang akan dijadikan
rujukan primer. Setelah ditampilan kemudian sebutkan apa perbedaannya dengan
penelitian yang akan dilakukan.
Seluruh rujukan dalam tinjauan pustaka akan sangat bermanfaat
untuk penyusunan kerangka berpikir. Kerangka berpikir adalah suatu hubungan antar-konsep
sehingga membentuk sebuah bangunan berpikir. Misalnya, rumah, secara garis
besar akan terdiri dari pondasi, dinding, dan atap. Semuanya saling terkait.
Dapat dikatakan pula kerangka berpikir adalah miniatur. Sebuah miniature yang
konkritnya akan dilaksanakan nanti dalam uraian-uraian penelitian. Kerangka
berpikir, yang rujukannya diambil dari tinjaun pustaka, idealnya terdiri atas
tiga bagian, yaitu: 1) hubungan konsep-konsep yang terhubung dengan pertanyaan
pertama penelitian; 2) hubungan konsep-konsep yang terhubung dengan pertanyaan
kedua penelitian; dan 3) hubungan konsep-konsep yang terhubung dengan
pertanyaan ketiga penelitian. Sebab, nanti penelitian bertugas menjawab seluruh
pertanyaan secara terstruktur. Tinjauan pustaka akan memberikan teori-teori
atau konsep-konsep yang dituangkan ke dalam kerangka berpikir yang disiapkan
untuk menjawab seluruh pertanyaan penelitian nanti dalam pembahasan penelitian.
Tiba di sini, tampaklah seluruh bagian-bagian dalam proposal
begitu terhubung dalam arti saling terkait. Terlihat hubungan antara
latarbelakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, manfaat penelitian,
tujuan penelitian, tinjaun pustaka, dan kerangka berpikir. Kontrol dan
kendalikan secara cermat hubungan-hubungan itu.
Sekarang giliran memaparkan metodologi penelitian. Jika melihat
contoh tujuan penelitian di atas, maka relevan digunakan jenis penelitian
kualitatif. Serta relevan pula digunakan dua metode sekaligus, yaitu studi
pustaka dan studi lapangan. Dalam proposal paparkan bagaimana langkah-langkah
studi pustaka, seperti pencarian, pengklasifikasian, pengkategorian, penampilan
(display) data pustaka, dan analisis. Paparkan pula prosedur studi
lapangan, misalnya, pengamatan, dokumentasi, dan wawancara. Tegaskan pula bahwa
penelitian ini akan menggunakan analisis atau pendekatan sosiologis misalnya.
Sistematika penulisan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dalam penulisan proposal penelitian. Tegaskan bab I merupakan pendahuluan. Bab
II merupakan uraian kerangka berpikir untuk menjawab pertanyaan pertama. Bab III
merupakan uraian kerangka berpikir untuk menjawab pertanyaan kedua. Bab IV merupakan
uraian kerangka berpikir untuk menjawab pertanyaan ketiga. Serta bab V
merupakan penutup mencakup kesimpulan hasil penelitian dan saran yang merupakan
rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut.
Tuntas Menulis Karya Ilmiah Skripsi
Nanti tulisan ini kita teruskan lagi sampai tuntas. Sementara ini
baca saja dulu beberapa tulisan terkait. Antara lain: bagaimana ujian proposal skripsi; pengantar bimbingan skripsi; bagaimana menulis skripsi agar menyenangkan; apa masalah penelitian skripsi; bimbingan cepat skripsi; cara menulis latarbelakang; cara menelusuri rujukan skripsi; cara mengoperasikan aplikasi referensi; latihan membuat paragraph; cara membuat kutipan dan daftar pusatka; cara menentukanjudul skripsi; bagaimana menyusun rumusan masalah; latihan menyusun peta konsep; tips menulis skripsi; template halaman depan skripsi; bagaimana ujian sidang munaqosyah skripsi;
bagaimana mengubah skripsi menjadi artikel; dan lain-lain.
Bandung, 18 Desember 2019
Yudi Wahyudin Darmalaksana
Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung